ABSTRAK Yuvita Kiki Wulandari
PUBLIC Yati Rochayati COVER Yuvita Kiki Wulandari
PUBLIC Yati Rochayati BAB 1 Yuvita Kiki Wulandari
PUBLIC Yati Rochayati BAB 2 Yuvita Kiki Wulandari
PUBLIC Yati Rochayati BAB 3 Yuvita Kiki Wulandari
PUBLIC Yati Rochayati BAB 4 Yuvita Kiki Wulandari
PUBLIC Yati Rochayati BAB 5 Yuvita Kiki Wulandari
PUBLIC Yati Rochayati PUSTAKA Yuvita Kiki Wulandari
PUBLIC Yati Rochayati
Fotokatalisis menawarkan solusi yang menjanjikan untuk menjawab permasalahan pencemaran air
karena sifatnya yang ramah lingkungan dan biaya yang murah. Salah satu material yang baru-baru
ini banyak diteliti untuk diaplikasikan sebagai fotokatalis dalam mendegradasi polutan organik
adalah BiOCl. Kekosongan oksigen (OVs) dan paparan faset memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kinerja fotokatalis. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatur atau merekayasa
material agar memiliki karakteristik yang diharapkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah melalui pengaturan pH. Saat ini belum banyak penelitian yang mengkaji terkait pengaruh
pH prekursor terhadap sifat optik, morfologi, dan kristalinitas BiOCl yang disintesis menggunakan
metode hidrotermal, yang mana hal ini memainkan peran penting dalam pengembangan material
fotokatalis selanjutnya untuk aplikasi yang ditargetkan. Berdasarkan hasil karakterisasi XRD
menunjukkan bahwa BiOCl dengan fasa murni mulai terbentuk pada pH 5, pH 7, dan pH 10. Pada
pH asam kuat terbentuk campuran fasa BiOCl dan Bi24O31Cl10. Sedangkan pada pH basa kuat, fasa
berubah menjadi Bi2O3. Hal ini mengindikasikan bahwa pH terbaik untuk terbentuk BiOCl murni
adalah pH 5, pH 7, dan pH 10. Selain itu, morfologi BiOCl yang berbentuk lembaran dengan
ketebalan dalam orde nanometer. BiOCl tersusun atas ikatan Bi-O (541 cm-1
) dan Bi-Cl (1037 cm1 dan 1351 cm-1
) berdasarkan hasil karakterisasi FTIR. Hasil tersebut juga didukung oleh
karakterisasi XPS yang menunjukkan bahwa permukaan sampel BiOCl tersusun atas atom-atom
Bi 4s, O 1s, dan Cl 2p. Analisa lebih lanjut menggunakan CasaXPS menunjukkan bahwa terdapat
OVs pada setiap sampel BiOCl dengan variasi pH dimana OVs paling banyak terdapat pada BiOCl
pH 7. Selain itu, terdapat ikatan Bi-O, Bi-OH, dan H2Oads dan atom-atom Cl dengan states yang
berbeda-beda pada semua sampel. Sampel yang telah berhasil disintesis diuji kinerja
fotokatalisnya terhadap polutan organik rhodamine B (RhB) dan bisphenol A (BPA). Hasil
pengujian fotokatalis menunjukkan BiOCl dengan pH 7 mampu mendegradasi RhB dengan laju degradasi sebesar 98,67%. Selain itu, pengujian dengan pH lainnya menunjukkan bahwa semakin
tinggi pH menuju pH netral, laju degradasi semakin tinggi. Akan tetapi mengalami penurunan
ketika pH menuju basa. Pengujian pada BPA juga menunjukkan performa yang bersesuaian
dengan hasil pengujian pada RhB. Namun, BPA masih sulit terdegradasi dibandingkan dengan
RhB dimana kinerja paling optimal pada pH 7 sebesar 44,86%. Performa fotokatalis yang baik
tersebut sangat berkaitan erat dengan adanya peran OVs dan paparan faset pada material
fotokatalis yang telah disintesis.