digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

CV CSM adalah perusahaan manufaktur logam yang melakukan banyak proses pemotongan logam di lantai produksinya. Sementara itu, partikel debu serta kabut minyak dari proses pemotongan dapat membahayakan kesehatan para pekerja. Saat ini, kualitas udara di CV CSM masih buruk dan hanya terdapat satu alat monitor kualitas udara (AMOR) yang diletakkan di titik pusat lantai produksi. Namun, terdapat ketidakpastian terkait keterwakilan pengukuran AMOR di satu titik , yaitu titik pusat. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan peletakan AMOR di beberapa titik. Metode yang digunakan adalah peletakan berbasis error yang membantu memilih beberapa titik lokasi alat yang paling representatif dalam mengukur kualitas udara. Sebelum peletakan dikembangkan, AMOR perlu melalui evaluasi kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran konsentrasi partikel oleh AMOR menunjukkan linearitas respons PM2.5 (?! = 0,724 - 0,972) dan PM10 (?! = 0,680 - 0,914) yang cukup baik. Namun, akurasi pengukuran PM2.5 (54% - 83%) serta PM10 (34% - 73%) oleh AMOR kurang baik dan AMOR kurang presisi dalam mengukur konsentrasi partikel yang tinggi. Hasil evaluasi menunjukkan AMOR mampu mengukur konsentrasi PM2.5 lebih baik dibandingkan dengan PM10. Selain itu, AMOR memiliki waktu respons yang lebih lama dibandingkan dengan instrumen referensi dan rentang pengukuran PM10 yang lebih besar dibandingkan dengan spesifikasi sensor tertulis. Dalam merancang peletakan AMOR multititik di lantai produksi CV CSM, digunakan dua ukuran error, yaitu root mean square error (RMSE) dan mean absolute percentage error (MAPE). AMOR diusulkan untuk diletakkan pada delapan titik dengan tata letak 1 karena memberikan nilai RMSE dan MAPE minimum.