Bandung Raya sebagai daerah urban dengan topografi yang berada dalam cekungan
serta daerah dengan penduduk yang padat dan terdapat daerah industri, menjadi
faktor terbesar meningkatnya konsentrasi PM2.5 di Bandung Raya dan apabila
dibiarkan akan menimbulkan efek yang sangat buruk terhadap kesehatan
masyarakat sekitar. Adanya pengaruh parameter meteorologi membuat konsentrasi
PM2.5 tidak selalu sama untuk masing-masing wilayah di Bandung Raya. Maka
dari itu, perlu mengetahui bagaimana pola konsentrasi PM2.5 dan keterkaitannya
terhadap kondisi meteorologi untuk masing-masing wilayah di Bandung Raya.
Penelitian ini mengkaji variasi diurnal konsentrasi PM2.5 di wilayah Bandung Raya
dan pengaruh parameter meteorologi terhadapnya. Variasi diurnal merujuk pada
fluktuasi harian konsentrasi PM2.5 yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia dan
kondisi atmosfer, seperti kecepatan angin dan temperatur. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pola perubahan konsentrasi PM2.5 antara hari kerja dan akhir
pekan di wilayah yang berbeda.
Saat konsentrasi PM2.5 kondisi ekstrem hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh kecepatan angin dan temperatur terhadap konsentrasi PM2.5 di
Bandung Raya, saat anomali kecepatan angin dan temperatur positif maka anomali
PM2.5 negatif. Sebaliknya, jika anomali kecepatan angin dan temperatur negatif
maka anomali PM2.5 positif. Namun, pada kasus ekstrem anomali kecepatan angin
dan temperatur dengan anomali PM2.5 dapat berbanding lurus yang di sebabkan
oleh banyak faktor, salah satunya hujan.