ANNISA SALSABILA ASRI
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
ANANDA SALSABILA ASRI
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
ANANDA SALSABILA ASRI
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
ANANDA SALSABILA ASRI
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
ANANDA SALSABILA ASRI
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
ANANDA SALSABILA ASRI
EMBARGO  2027-09-04 
EMBARGO  2027-09-04 
Fenantrena termasuk jenis Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) dengan berat molekul rendah yang
isomerik dengan antrasena dalam struktur kimianya. Fenantrena merupakan bagian dari turunan batu
bara dan bahan bakar fosil serta produk utama dari pembakaran bahan-bahan organik. Dari aspek
lingkungan, fenantrena beracun dalam eksositem dan termasuk dalam daftar prioritas polutan
karsinogenik. Hal ini mendesak penelitian mengenai proses remediasi paling efektif untuk mengurangi
kontaminasi fenantrena pada level konsentrasi tertentu. Proses fotokatalitik dengan melibatkan
nanopartikel (NP)-TiO2 di bawah sinar ultraviolet digunakan dalam fotodegradasi senyawa organik.
Penelitian ini bertujuan untuk Pengujian fotodegradasi fenantrena berdasarkan parameter waktu,
konsentrasi, & jarak lampu menggunakan NP-TiO2. NP-TiO2 dikarakterisasi menggunakan XRD dan
FTIR. Sedangkan pengujian fotodegradasi fenantrena oleh NP-TiO2 dilakukan dalam suatu reaktor dan
mengikuti beberapa variasi yaitu variasi massa NP-TiO2, waktu reaksi, dan jarak lampu. Analisis
fenantrena dilakukan dengan GC-FID. Difraktogram NP-TiO2 menunjukkan NP-TiO2 ini memiliki fase
campuran kristalin dan amorf. Puncak spektrum IR pada bilangan gelombang sekitar 3400 cm-1 dan
1600 cm-1 yang diperoleh merupakan puncak akibat regangan dan tekukan ikatan O?H pada molekul
air yang terserap oleh TiO2. serta puncak Ti?O?Ti yang lebar pada daerah 450 ? 800 cm-1. Hasil
karakterisasi NP-TiO2 dengan UV-DRS menunjukkan persentase reflektan terendah yaitu 31% pada
panjang gelombang 331 nm sesuai dengan TiO2 standar. Hasil uji aktivitas fotokatalitik fenantrena
menunjukkan bahwa fotodegradasi mengikuti orde satu semu serta fotodegradasi optimum terjadi
dalam kondisi massa TiO2 sebesar 0,05 gram, jarak lampu sejauh 20 cm dari fenantrena, dan waktu
radiasi selama 4 jam. Fenantrena yang terdegradasi pada kondisi optimum sebesar 41,07%.