digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Dhiya Ulinnuha [17018038]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Penciptaan karya drawing berangkat dari kondisi mental penulis ketika berusaha bangkit dari kesedihan akumulatif yang sedikit banyaknya berasal dari tekanan keluarga. Saat penulis menangis pilu, penulis mendapati adanya dispersi cahaya yang timbul dari pembiasan air mata. Air mata identik dengan kesedihan. Sementara cahaya seringkali dikaitkan dengan spiritualitas dan keilahian. Cahaya sendiri secara fisika merupakan gelombang yang terdiri dari berbagai spektrum warna, watercolor hadir dengan variasi warna yang sangat beragam, sehingga watercolor menjadi media yang tepat untuk menggambarkan cahaya. Sejatinya, cahaya tidak berdiri sendiri. Cahaya hanya dapat tampak jika adanya gelap. Dualisme cahaya yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Pavese seni bukan hanya tentang merepresentasikan realitas eksternal, tetapi juga menggambarkan realitas batin seniman, termasuk mimpi, emosi, dan obsesi. Gelap identik dengan keadaan terpuruk, duka, dan suram. Cahaya diibaratkan sebagai momen kebangkitan, semangat hidup, ketenangan, dan gelora. Karya tugas akhir ini merupakan ekspresi kebangkitan personal yang menampilkan visual cahaya dengan kontra-dependennya, gelap, yang diperoleh menggunakan perasaan dan intuisi.