digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

abstrak Priananda Farizka Anugrah
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembangunan dan desain urban diperlukan untuk memberikan kelangsungan hidup bagi makhluk hidup. Salah satu sasaran rencana urban ini adalah mencari keseimbangan segi lingkungan. Namun, area urban sudah dikenal sebagai area yang metropolitan dengan banyaknya populasi dan kendaraan. Permasalahan tersebut menyebabkan polusi suara dan suara yang menghasilkan dampak buruk bagi masyarakat terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Sonic crystal dikenal memiliki efektifitas dalam menghalangi gelombang suara khususnya kebisingan lalu lintas. Sedangkan vegetasi merupakan metode klasik untuk menanggulangi polusi udara. Kedua metode tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan masalahnya masing-masing. Tetapi studi ini akan mengombinasikan sebuah sistem penghalang kebisingan berbasis lumut dan sonic crystal guna mengurangi kebisingan dan meningkatkan kualitas udara. Metode penelitian meliputi karakterisasi lumut menggunakan tabung impedansi, pemodelan dan simulasi numerik sonic crystal dan lumut, serta validasi kinerja akustik melalui pengukuran eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan lumut sebagai elemen pendukung sistem, memiliki kinerja akustik dalam penyerapan gelombang suara. Lumut mendapatkan koefisien absorpsi yang baik yaitu 0,3 pada frekuensi 1000 Hz dan 0,6 pada frekuensi 1700 Hz. Kemudian perhitungan numerik juga memberikan jawaban positif dengan nilai rugi transmisi celah pita 8 dB pada frekuensi 1000 Hz saat sistem sonic crystal berdiameter 3 inci dan jarak kisi 15 cm. Nilai rugi transmisi celah pita meningkat menjadi 10 dB pada frekuensi 1000 Hz saat sistem dikombinasikan antara sonic crystal dengan lumut. Saat dilakukan eksperimental sistem penghalang kebisingan, hasil eksperimen berbeda dengan perhitungan numerik karena definisi dari celah pita yang kurang baik. Pada sistem sonic crystal, didapatkan rugi transmisi kurang lebih 5 dB pada frekuensi 1000 Hz hingga 5000 Hz. Sedangkan pada sistem sonic crystal dan lumut, diperoleh rugi transmisi 8 dB pada 1000 Hz dan terus meningkat hingga 20 dB pada frekuensi 4000 Hz. Sejauh ini, sistem penghalang kebisingan berbasis kombinasi lumut dan sonic crystal dapat bekerja dengan baik untuk mengurangi kebisingan terutama kebisingan lalu lintas. Kata kunci: Kebisingan Lalu lintas, Lumut, Sonic Crystal, Penghalang kebisingan. ?