Eksploitasi fluida geotermal mengakibatkan penurunan tekanan reservoir yang
akan berdampak pada perubahan kemampuan produksi sumur geotermal. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan, dan prediksi
performa reservoir geotermal selama waktu produksi tertentu dengan model lumped
parameter. Pada dasarnya, metode ini menghitung heat dan mass balance untuk
kondisi non-isothermal dengan perubahan tekanan dan temperatur. Selain itu,
persamaan Darcy juga digunakan untuk mengubah “tank concept” dari lumped
menjadi media berpori yang lebih mencerminkan kondisi sebenarnya di reservoir,
sehingga laju alir massa produksi dapat dihitung secara analitik. Model yang
dikembangkan dapat digunakan untuk proses history matching dan bisa
dimanfaatkan sebagai “quick count” dari simulasi numerik. Output model adalah
perubahan tekanan, temperatur, dan mass balance berdasarkan hasil perhitungan
terhadap fungsi waktu dengan mengurangi berbagai asumsi yang digunakan. Oleh
karena itu, model yang integrasikan antara lumped parameter dengan aliran media
berpori mempu memprediksi perubahan kondisi reservoir. Modifikasi model nonisothermal
lumped parameter memiliki keunggulan berupa kesederhanaan dan
kecepatan perhitungan apabila dibandingan dengan metode simulasi numerik
reservoir, sehingga pengguna metode ini dapat mengetahui perubahan di reservoir
lebih dini pada saat reservoir dieksploitasi.