digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan vegetasi sebagai green façade menawarkan visual alami untuk bangunan dalam desain urban. Keberadaan daun, tangkai, dan batang dalam vegetasi tersebut memiliki keuntungan sendiri dalam hal mengurangi kebisingan. Namun demikian, kinerja atenuasi suara yang dimiliki oleh vegetasi tidaklah tidaklah sebaik elemen-elemen pengendali kebisingan pada umumnya. Dalam penelitian ini, kelemahan dari green façade tersebut diperbaiki dengan memperkenalkan sonic crystal (SC). Seperti yang diketahui, konfigurasi SC dapat menghasilkan bandgap pada frekuensi tertentu yang menyebabkan gelombang tidak bisa menjalar. Kombinasi vegetasi dan SC diharapkan dapat menghasilkan karakteristik baru, baik dari sisi absorbsi maupun transmisi suara yang keduanya diharapkan memiliki kinerja yang lebih baik sehingga green façade dapat berfungsi maksimal sebagai pengendali kebisingan di perkotaan selain untuk estetika. Untuk keperluan tersebut, pemodelan dan simulasi dikembangkan secara numerik dengan menggunakan metode elemen hingga (MEH). Pengaruh konfigurasi serta parameter SC dan vegetasi terhadap hasil absorbsi dan transmisi dianalisis baik dengan backing layer dalam kondisi terbuka dan tertutup. Hasil penelitian menunjukkan adanya penambahan absorbsi, refleksi, dan nilai rugi transmisi pada sistem pemaduan SC dengan vegetasi. Penambahan ini disebabkan oleh penyerapan terhadap intensifikasi energi dari SC oleh vegetasi. Penambahan ketebalan lapisan vegetasi berdampak pada penambahan absorbsi suara dan rugi transmisi. Penambahan lapisan SC berdampak pada pelebaran rentang frekuensi penambahan maksimum pada jumlah lapisan SC yang banyak dan penambahan nilai rugi transmisi. Perubahan panjang kisi menyebabkan perubahan rentang frekuensi dimana terjadi penambahan absorbsi suara dan rugi transmisi. Konfigurasi mempengaruhi kinerja absorbsi sistem tanpa mempengaruhi kinerja transmisi suara. Penambahan SC pada sistem green façade tidak berdampak untuk kondisi backing tertutup.