digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengkaji efektivitas iklan pre-roll YouTube yang dapat dan tidak dapat dilewati terhadap intensi pembelian konsumen dan pengalaman penonton di Indonesia, menangani penyebaran periklanan digital dan dampaknya terhadap ketidakpuasan penonton. Seiring meningkatnya keterlibatan digital, iklan semakin mengganggu pengalaman pengguna, berpotensi mengurangi efektivitas iklan. Dari semua platform periklanan digital, YouTube adalah salah satu platform yang paling disukai dan sering digunakan oleh pemasar untuk mengiklankan barang dan jasanya. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada YouTube, yang membandingkan perbedaan antara format iklan yang dapat dan tidak dapat dilewati terhadap efektivitas iklan. Menggunakan metodologi kuantitatif, data dikumpulkan dari 400 responden melalui survei online dan dianalisis melalui Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), dan membandingkan format iklan YouTube menggunakan Analisis Multigrup (MGA). Studi ini mengadopsi kerangka konseptual dari Dehghani (2016), berfokus pada berbagai dampak hiburan iklan, kustomisasi, dan gangguan penonton. Analisis ini mengungkapkan perbedaan signifikan dalam persepsi iklan berdasarkan kemungkinan dilewati, menonjolkan peran penting hiburan dalam meningkatkan nilai iklan, khususnya pada iklan yang dapat dilewati. Analisis juga mengungkapkan tingkat iritasi yang sama tinggi dan serupa untuk kedua jenis iklan. Hal ini menekankan pentingnya konten yang menarik dan pengurangan frekuensi iklan dalam strategi periklanan digital, yang bertujuan untuk mengoptimalkan keterlibatan audiens dan efektivitas iklan.