digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Muhammad Ikhsan Abimanyu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyusutan lahan dan degradasi lahan di Indonesia memerlukan perhatian dengan solusi intensifikasi pertanian yang ramah lingkungan. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) merupakan mikroba menguntungkan yang dapat mengkolonisasi lapisan tanah yang berfungsi sebagai biosimultan, biofertilizer, dan bioprotektan. PGPR memiliki potensi untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menghasilkan tanaman yang berproduksi dan berkualitas tinggi. Jagung manis merupakan komoditas strategis dengan nilai total impor di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 911,194 ribu ton pada tahun 2021. Brangkasan jagung manis seringkali tidak diurus, padahal dapat diolah menjadi pupuk ataupun pakan sehingga memiliki nilai ekonomis. Pada penelitian ini dilakukan budidaya tanaman jagung manis dengan tambahan input PGPR dengan berbagai konsentrasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan menentukan konsentrasi PGPR yang memberikan pengaruh terbaik terhadap biomassa akar dan tajuk pada jagung manis (Zea mays var. Sacharata). Percobaan dalam penelitian ini dilakukan di Desa Haurngombong pada Mei- September 2023 dengan 4 perlakuan konsentrasi PGPR: 0 g/L, 10 g/L, 20 g/L, dan 30 g/L. Ada 6 ulangan pada tiap perlakuan sehingga terdapat 24 set percobaan. Luas lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 72 m2 dengan jarak tanam 0,5 x 1 m. Pelaksanaan percobaan mengikuti SOP Budidaya Jagung Manis dengan perendaman benih di awal sebelum penanaman dan penyemprotan dengan larutan PGPR setiap minggunya. Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, bobot segar akar, bobot kering akar, dan rasio tajuk-akar. Uji ANOVA dan DMRT dilakukan untuk menganalisis data hasil penelitian ini. Pada hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa PGPR berpengaruh signifikan terhadap bobot kering akar dan PGPR 10 g/L memberi pengaruh terbaik terhadap biomassa tajuk dan akar pada jagung manis (Zea mays var. saccharata) F1 Paragon dengan sistem monokultur.