digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Manajemen material konstruksi yang efektif sangat penting untuk meminimalkan limbah, mengurangi biaya, dan memastikan penyelesaian proyek tepat waktu. Tesis ini menyelidiki strategi untuk meningkatkan Manajemen Material Divisi Central Services di PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mengatasi masalah material konstruksi surplus/berlebih dan material konstruksi yang tidak terpakai. Penelitian ini menggunakan metodologi Lean Six Sigma DMAIC (Define-Measure-AnalyzeImprove-Control) yang dikombinasikan dengan teknik manajemen inventaris, seperti pengelompokan K-means, Analisis Mode Kegagalan dan Efek (FMEA), dan Model Portofolio Kraljic, untuk mengembangkan kerangka kerja yang kuat untuk mengoptimalkan proses manajemen material. Pada tahap awal, fase Define, melibatkan identifikasi masalah utama terkait surplus material dan ketidakefisienan dalam proses manajemen material saat ini. Fase Measure mengumpulkan data terperinci tentang tingkat inventaris, aktivitas pengadaan, dan pola penggunaan material untuk menetapkan metrik dasar. Fase Analyze menerapkan pengelompokan K-means untuk mengkategorikan item inventaris ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan atribut seperti biaya, permintaan, dan waktu tunggu. Kategorisasi ini menginformasikan pengembangan kebijakan inventaris dan strategi pengadaan yang ditargetkan. Pada fase Improve, strategi khusus disusun untuk setiap kelompok inventaris, menggunakan Model Portofolio Kraljic untuk menyeimbangkan risiko pasokan dan dampak keuntungan. FMEA digunakan untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial dalam proses pengadaan, menilai tingkat keparahan, kejadian, dan keterdeteksiannya. Analisis Data Envelopment (DEA) mengevaluasi efisiensi unit pengambilan keputusan yang berbeda, memastikan penerapan praktik terbaik. Akhirnya, fase Control menetapkan mekanisme untuk mempertahankan perbaikan, mengintegrasikan strategi yang ditingkatkan dalam kerangka manajemen material PTFI. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis data, yang menggabungkan klasifikasi inventaris dan teknik penilaian risiko, dapat secara signifikan mengurangi surplus material, meningkatkan tingkat penyelesaian proyek, dan menghasilkan penghematan biaya yang substansial.