digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Angklung merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional yang bersifat komunal dan memiliki hubungan yang kuat dengan masyarakat. Seiring perkembangan zaman, angklung telah bertransformasi dari sebuah bentuk upacara ritual, media pendidikan, hingga menjadi sebuah bentuk seni pertunjukan yang telah menjadi salah satu identitas budaya Indonesia dan salah satu warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO. Dalam mempertahankan relevansinya, angklung secara alat musik telah melalui banyak pengembangan. Beberapa di antaranya telah memberi pengaruh baik terhadap pola interaksinya dengan pemainnya, dan juga membantu perkembangan kesenian angklung itu sendiri. Salah satu contohnya adalah Angklung Toel, yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Sebagai pengembangan dari artefak kebudayaan, Angklung Toel telah memunculkan pro dan kontra. Di satu sisi, aspek nilai, makna, dan filosofi pada kesenian angklung perlu dipertahankan. Tetapi di sisi lain, angklung juga memerlukan adanya pengembangan yang membuatnya tetap relevan terhadap perkembangan zaman. Maka dari itu, penelitian ini memetakan lingkup sosio-kultural berupa beberapa aspek pertimbangan yang mempengaruhi, serta dipengaruhi oleh pengembangan Angklung Toel. Dengan demikian, luaran dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pengembangan alat musik tradisional di masa depan.