RAZIQA FAULISTA
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
RAZIQA FAULISTA
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
RAZIQA FAULISTA
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
RAZIQA FAULISTA
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
RAZIQA FAULISTA
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
RAZIQA FAULISTA
EMBARGO  2027-09-06 
EMBARGO  2027-09-06 
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI
menunjukkan bahwa sebanyak 88,8% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang, dengan 93% di antaranya merupakan anak-anak berusia 5-6 tahun. Oleh karena itu,
kebutuhan akan bahan tambal atau implan gigi yang aman, tahan lama, dan murah perlu
disediakan. Salah satu komponen bahan tersebut adalah senyawa berbasis kalsium fosfat, yang
terdiri dari beberapa jenis, di antaranya hidroksiapatit (HA), ?-trikalsium fosfat (?-TCP), dll.
Gabungan hidroksiapatit (HA) dengan ?-trikalsium fosfat (?-TCP) menghasilkan komposit
yang dinamakan bifasik kalsium fosfat (BCP). Untuk meningkatkan sifat fisik atau sifat kimia
BCP yang sesuai dengan kebutuhan, salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan
memodifikasi komposisi pada BCP. Salah satu senyawa penyusun BCP, yaitu HA,
dimodifikasi dengan penambahan kation. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh
HA termodifikasi ion Sr2+ dan Ag+ pada persentase komposisi fasa pada material BCP, yang
disintesis menggunakan metode mekanokimia pada suhu ruang. HA termodifikasi dan ?-TCP
masing-masing disintesis dengan metode sol-gel, dengan bantuan asam sitrat. Produk yang
dihasilkan dalam penelitian ini masing-masing diberi label BCP, BCPSr, BCPAg, dan
BCPSrAg. BCP dipreparasi dari campuran HA:?-TCP dengan rasio persentase molar sebesar
70:30 dan menggunakan cara pencampuran mekanis pada temperatur ruang. Hasil
karakterisasi Powder X-Ray Diffraction (PXRD) menunjukkan bahwa ion Sr2+ menyebabkan
peningkatan parameter kisi BCP dan peningkatan persentase HA pada sampel BCPSr, yang
dibandingkan dengan BCP. Selanjutnya, adanya ion Ag+ menyebabkan penurunan persentase
fasa HA, diikuti dengan peningkatan fasa ?-TCP pada sampel BCPAg. Pada difraktogram
PXRD, sampel BCPSrAg diamati adanya penurunan persentase fasa HA, tetapi lebih sedikit
dibandingkan pada sampel BCPAg. Studi antibakteri awal menunjukkan bahwa sampel
BCPAg dan BCPSrAg dapat menginhibisi pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli.