Polivinil klorida atau polyvinyl chloride (PVC) merupakan salah satu bahan plastik
yang paling banyak digunakan. PVC tidak tahan panas karena temperatur tinggi
dapat merusak karakteristik fisik dan mekanik material tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan penambahan stabiliser termal ke dalam resin PVC sebelum pencetakan.
Salah satu stabiliser termal yang sering digunakan di industri adalah alkyl-tinethylhexyl-thioglycolate. Produk ini diperoleh melalui reaksi ethylhexyl
thioglycolate (EHTG) dengan methyl tin chloride (MTC) dan menghasilkan produk
samping berupa asam klorida (HCl). Akibatnya, perlu adanya penambahan basa
untuk menetralkan HCl yang terbentuk. Basa yang biasa digunakan adalah
amonium hidroksida (NH4OH). Reaksi asam basa ini menghasilkan amonium
klorida (NH4Cl).
Amonium klorida dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri seperti kimia,
farmasi, pembuatan kertas, makanan, pupuk, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini
adalah mengembangkan proses rekoveri amonium klorida dari air limbah pabrik
stabiliser termal PVC berbasis alkyl-tin-ethylhexyl-thioglycolate. Rekoveri
dilakukan melalui kristalisasi evaporatif dan evaporator multi efek (EME) dengan
variasi 2 dan 3 evaporator (EME 2 dan EME 3) serta variasi temperatur kristalisasi
(15oC dan 25oC).
Simulasi proses menunjukkan adanya penghematan beban pemanasan dan
pendinginan. EME 2 dan EME 3 masing-masing menghemat energi sebesar 58–
62% dan 63–66%, dibandingkan proses konvensional (1 evaporator). Di sisi beban
pendinginan, EME 2 dan EME 3 masing-masing MEE menghasilkan penghematan
sebesar 62–65% dan 75–79%. Evaluasi ekonomi menunjukkan tingkat
kebersaingan yang ketat antara EME dengan proses konvensional walaupun
terdapat peningkatan biaya investasi dengan bertambahnya jumlah evaporator.
Proses konvensional, EME 2 dan EME 3 masing-masing memiliki NPV 2,8–3,0;
5,3–5,5; dan 5,4–5,6 juta USD. EME 2 dan EME 3 masing-masing memiliki IRR
15,8–16,0% (PP 4,0–4,1 tahun) dan 15,1–15,2% (PP 4,0–4,4 tahun), dibandingkan
proses konvensional yang memberikan IRR 13,5–14,2% (PP 4,7–5,0 tahun).
Mempertimbangkan kenaikan investasi dan penurunan beban utilitas terhadap
penambahan jumlah evaporator serta nilai-nilai indikator ekonomi, proses EME 2
diperkirakan menjadi alternatif terbaik untuk rekoveri amonium klorida dari air
limbah pabrik stabiliser termal PVC.