Bunga telang (Clitoria ternatea Linn.) merupakan bunga asli Ternate, Indonesia yang
kaya akan antosianin. Antosianin merupakan kumpulan senyawa pigmen biru-ungu
alami golongan fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi serta terbukti
memiliki banyak khasiat kesehatan. Namun, pemanfaatan bunga telang sebagai
pewarna pangan alami masih terbatas dengan stabilitasnya. Struktur kation flavilium
pada antosianin yang sangat rentan terhadap degradasi menjadi kelemahan terbesar.
Pada penelitian ini, dilakukan eksplorasi pengaruh metode kopigmentasi sebagai salah
satu metode untuk meningkatkan stabilitas antosianin pada pewarna alami dari bunga
telang. Penelitian ini dibagi menjadi tahap ekstraksi, tahap sterilisasi, dan tahap
kopigmentasi. Tahap ekstraksi memiliki variasi perbandingan rasio 1:3, 1:5, 1:10, 1:15,
1:20, 1:23, dan 1:30 selama 10, 20, dan 30 menit. Rasio serta waktu ekstraksi
memengaruhi kandungan antosianin, variasi rasio 1:15 serta waktu ekstraksi 30 menit
menghasilkan kadar antosianin paling tinggi.
Konfigurasi kopigmentasi adalah pembentukan kompleks antosianin yang lebih stabil
dan tahan terhadap cahaya, oksigen, dan peningkatan suhu. Ekstrak pekat dari variasi
ekstraksi terbaik kemudian disterilisasi dengan metode ultrafiltrasi (UF). Kopigmentasi
dilakukan dengan variasi parameter metode kopigmentasi penambahan agen kopigmen
dan pemekatan (self-association). Variasi agen kopigmen berupa asam ferulat, gum
arab, dan asam askorbat untuk rasio mol 1:25, 1:50, dan 1:75 dan pemekatan dengan
membran distilasi osmotik (OMD) hingga mencapai 1,5, 2, dan 2,5x. Berbagai metode
kopigmentasi memengaruhi nilai konstanta laju reaksi degradasi antosianin orde 1.
Penambahan gum arab 1:50 mol menghasilkan kompleks antosianin yang paling stabil
terhadap degradasi cahaya selama 12 hari dan oksidasi selama 7 hari dengan nilai k
sebesar 0,031 hari-1
dan 0,03 hari1
. Penambahan asam ferulat 1:50 mol paling stabil
terhadap degradasi termal selama 3 jam dengan nilai k berturut untuk suhu 30, 50, dan
70 oC sebesar 0,6x10-3
, 0,7x10-3
, dan 1,3x10-3 menit-1
. Kopigmentasi dapat menurunkan
nilai k yang dihasilkan sehingga kopigmentasi layak untuk dilakukan.