STRAK
Daun nilam mengandung minyak atsiri yang dapat dijadikan komponen pembuatan
parfum. Sayangnya, usaha kultivasi nilam masih menghadapi permasalahan terkait
perolehan minyak yang rendah karena nilam rentan akan virus dan bakteri.
Propagasi secara in vitro menggunakan bioreaktor TIS-Twin Flask dapat
meningkatkan produksi metabolit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
pengaruh kultivasi nilam dalam bioreaktor TIS-Twin Flask dan pengaruh elisitasi
metil jasmonat 10 µM terhadap pertumbuhan dan akumulasi metabolit pada
tanaman, ketahanan hidup bibit, serta perolehan minyak. Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat peningkatan jumlah biomassa sebesar 122,907 ± 0,51%, laju
pertumbuhan tinggi sebesar 0,502 ± 0,22 mm/hari, dan RGR sebesar 0,057 ± 0,007
ln(g)/hari pada kultur yang dielisitasi metil jasmonat, sedangkan pada perlakuan
tanpa elisitasi diperoleh peningkatan jumlah biomassa sebesar 75,037 ± 0,81%, laju
pertumbuhan tinggi sebesar 0,167 ± 0,06 mm/hari, dan RGR sebesar 0,038 ± 0,015
ln(g)/hari. Analisis yang dilakukan pada medium kultivasi menunjukkan penurunan
kadar sukrosa, pH, dan konduktivitas medium pada kedua perlakuan dibandingkan
kondisi awal. Survivability rate yang didapat dari hasil kultivasi reaktor TIS-Twin
Flask yang ditanam di tanah adalah 100% dengan elisitasi dan 83,33% tanpa
elisitasi metil jasmonat. Minyak nilam yang dihasilkan melalui distilasi uap hasil
kultivasi reaktor TIS-Twin Flask dengan elisitasi dan tanpa elisitasi secara berturutturut adalah 9,09 ± 1,51% dan 6,14 ± 1,39%. Kultivasi Pogostemon cablin dalam
bioreaktor TIS-Twin Flask dengan perendaman 15 menit dengan interval 1 jam
yang dielisitasi metil jasmonat 10 µM mampu meningkatkan pertumbuhan dan
akumulasi minyak nilam dalam daun Pogostemon cablin