digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Richard Elisa Fernando Pali
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Permukiman masyarakat adat toraja terdiri dari ruang - ruang yang dianggap sakral oleh masyarakat adat Toraja. Ruang sakral ini memiliki aturan-aturan khusus yang harus ditaati oleh semua orang, baik itu masyarakat adat Toraja maupun orang asing yang datang berkunjung. Namun, para wisatawan tidak mengetahui hal tersebut karena tidak adanya penanda batas yang jelas antara ruang sakral dan ruang profan. Hal inilah yang menjadi isu dalam penelitian ini. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat peristiwa upacara adat rambu solo’ merupakan upacara yang selalu hadir disetiap kawasan permukiman masyarakat adat Toraja. Padahal, pada peristiwa tersebut seringkali hadir orang-orang/ tamu (wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara) yang tidak menyadari mana ruang sakral dan ruang profan. Lewat penelitian ini diharapkan batas antara ruang sakral dan profan menjadi lebih jelas sehingga sikap dan perilaku pengguna baik masyarakat adat dan tamu sama-sama mendapat kesadaran tentang mana ruang yang sakral dan profan selama berlangsungnya perayaan upacara adat rambu solo’. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menentukan dan mengungkap konsep hirarki ruang sakral-profan pada peristiwa perayaan upacara adat rambu solo’ di permukiman masyarakat adat Ke’te’ Kesu’ dan Belu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang didasarkan pada teori sacred and profane space dari Mircea Eliade dan teori spirit of place dari Norberg Schulz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis ruang di dalam permukiman Ke’te’ Kesu’ dan Belu antara lain: ruang profan (sacred space), tempat sakral (sacred place), ruang sakral (sacred space) dan axis mundi. Keempat jenis ruang tersebut berbeda berdasarkan sifat kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Selain itu, keempat jenis ruang tersebut ditemukan di dua area yang berbeda yaitu, area rante dan tongkonan. Keempat jenis ruang inilah yang membentuk hirarki ruang sakral-profan pada permukiman adat Ke’te’ Kesu’ dan Belu.