digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam lanskap dinamis Industri Minyak & Gas, Teknologi Informasi (TI) muncul sebagai kekuatan pendorong utama yang membentuk kembali paradigma operasional bisnis. Melalui studi kasus di dunia nyata, tesis ini menyelidiki kekuatan perubahan dari sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dengan fokus pada pendekatan yang agile untuk menyingkap peran penting dari peluncuran Sistem Aplikasi, dan Produk dalam Pemrosesan Data (SAP) melalui Layanan Software-as-a-Service (SaaS) dengan organisasi pendukung Shared Service Center (SSC) yang menyediakan sarana untuk menyelesaikan kesenjangan dalam proses bisnis mengantisipasi penerbitan Gazettal yang belum ditentukan waktunya, dan menyederhanakan operasi dalam menjaga keberlanjutan produksi minyak selama fase likuidasi dan transisi dalam suatu Kontrak Bagi Hasil (PSC). Pengumpulan data primer dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan pemangku kepentingan utama, termasuk tim gugus tugas yang melibatkan Manajemen Perusahaan, Subholding Upstream, dan Holding yang terdiri dari Konsultan SAP, dan Pemilik Proses Bisnis (Ahli terhadap Subjek). Menggabungkan tinjauan literatur untuk pengumpulan data sekunder untuk konteks yang lebih luas dan wawasan pembelajaran dalam kasus serupa. Analisis data berfokus pada External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) menggunakan PESTLE, Porter’s Five Forces, dan Competitor Analysis untuk lanskap kompetitif, sedangkan Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) dengan kerangka VRIO, menilai kemampuan internal perusahaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, merangkum faktor-faktor kunci eksternal & internal untuk analisis SWOT menghasilkan strategi alternatif. Metode Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) menganalisis skor daya tarik untuk meningkatkan kemungkinan memilih opsi strategis terbaik yang menjelaskan aplikasi SAP, sebagai kunci yang mendorong kemajuan industri menuju lanskap yang lebih tangkas, kompetitif, dan siap digunakan serta membuka kesempatan untuk studi kelayakan lebih lanjut dalam penerapan “solusi paket” SAP untuk kepentingan akuisisi blok berikutnya.