SHERINA FITRI AGUSTIN
PUBLIC Latifa Noor SHERINA FITRI AGUSTIN
PUBLIC Latifa Noor
SHERINA FITRI AGUSTIN
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
SHERINA FITRI AGUSTIN
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
SHERINA FITRI AGUSTIN
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
SHERINA FITRI AGUSTIN
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
SHERINA FITRI AGUSTIN
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
SHERINA FITRI AGUSTIN
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
Metilena biru merupakan salah satu zat warna kationik yang banyak digunakan pada industri
serat kapas, sutra dan wol. Pembuangan limbah metilena biru oleh pihak industri ke perairan
akan membahayakan lingkungan sekitar karena metilena biru sulit terurai di dalam air. Metode
adsorpsi merupakan salah satu solusi untuk menghilangkan kandungan metilena biru pada
limbah industri. Adsorben yang digunakan adalah magnetit, zeolit tipe faujasit dan zeolit tipe
faujasit yang dimodifikasi dengan magnetit (Fe3O4). Zeolit merupakan mineral aluminosilikat
dengan kerangka bermuatan negatif dan memiliki luas permukaan spesifik yang tinggi
sehingga dapat digunakan untuk menyerap metilena biru secara efektif. Namun, seringkali
pemisahan kristal zeolit dari sistem cairan terkenda ukurannya yang kecil, sehingga, dalam
penelitian ini, zeolit dimodifikasi dengan nanopartikel magnetit. Pemisahan antara zeolit
Magnetit@FAU dengan limbah metilena biru dilakukan dengan menggunakan medan magnet
eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja adsorpsi zeolit Magnetit@FAU
sebagai salah satu upaya untuk mengurangi limbah metilena biru. Karakterisasi zeolit
FAU@Magnetit dilakukan dengan menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR), X-ray
Diffraction (XRD), Scanning Elektron Microscope (SEM) dan Brunnaeur Emmet Teller
(BET). Evaluasi kinerja adsorpsi dilakukan dengan variasi pH, konsentrasi awal adsorben,
waktu kontak dan suhu. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis zeolit FAU dan zeolit
Magnetit@FAU. Hal ini berdasarkan hasil karakterisasi FTIR yang menunjukkan adanya
serapan –OH stretching pada bilangan gelombang 3452 cm-1, -OH bending pada 1637 cm-1,
dan vibrasi asimetri Si-O-Si dan Si-O-Al masing-masing pada 1022 cm-1 dan 790 cm-1.
Karakterisasi XRD juga menunjukkan puncak khas zeolit FAU berada pada 6,27°; 10,20°;
11,95°; 15,71°; 18,74°; 20,42°; 23,69°; 27,11°; 31,46°; 34,14° dan 37,96°. Kondisi optimum
adsorpsi terjadi pada pH 10 dan waktu kontak 90 menit untuk 10 mL larutan metilena biru 100
ppm. Studi kinetika menunukan proses adsorpsi mengikuti model orde dua semu dengan
konstanta laju sebesar 0,002 L.mol-1 min-1 untuk magnetit; 0,007 L.mol-1 min-1 untuk zeolit
FAU dan 0,005 L.mol-1 min-1 untuk magnetit@zeolit FAU. Proses adsorpsi metilena biru
menggunakan tiga adsorben mengikuti model SIPS dengan kapasitas maksimum 15,321 mg/g
untuk magnetit; 42,476 mg/g untuk zeolit FAU dan 38,81 mg/g untuk magnetit@zeolit FAU.
Studi termodinamika menunjukan bahwa proses adsorpsi terjadi secara spontan, bersifat
endotermik dan memiliki ketidakteraturan yang tinggi.