2007 TA PP WIDYA WARDANI 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2007 TA PP WIDYA WARDANI 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2007 TA PP WIDYA WARDANI 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2007 TA PP WIDYA WARDANI 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2007 TA PP WIDYA WARDANI 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2007 TA PP WIDYA WARDANI 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2007 TA PP WIDYA WARDANI 1-BAB 6
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2007 TA PP WIDYA WARDANI 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Pengukuran kinerja merupakan salah satu aspek penting untuk mengetahui
perkembangan suatu organisasi termasuk perusahaan berorientasi profit. Tingkat
keberhasilan perusahaan diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap berbagai
aspek kinerja pada perusahaan tersebut. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada
kemajuan perusahaan adalah aspek nonfinansial khususnya stakeholder. Metode yang
mengakomodasi pengukuran kinerja perusahaan untuk aspek nonfinansial terkait
stakeholder adalah Metode Performance Prism (Metode Prism) yang dikembangkan oleh
Andy Neely, Chris Adams, dan Mike Kennerley dari University of Cambridge, Inggris
pada tahun 2000. Metode ini memiliki lima perspektif yaitu tuntutan dan kontribusi
stakeholder, strategi, proses dan kapabilitas.
Pada tugas akhir ini dirancang suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan berorientasi
profit dengan menggunakan Metode Prism sebagai acuan. Perspektif-perspektif utama
Metode Prism yaitu kontribusi dan tuntutan stakeholder menjadi parameter pengukuran
pada unit pertokoan koperasi yang menjadi studi kasus. Dalam perancangan model
pengukuran kinerja digunakan Metode Cut-Off Point, Metode Borda dan Metode
Objective Matrix untuk membantu proses identifikasi serta pembobotan stakeholder dan
key performance indicator serta perhitungan skor kinerja . Untuk membantu pengolahan
data dan menguji validitas model pengukuran, dirancang suatu prototipe perangkat lunak
bantu yang dinamakan SiUPrim.
Rancangan sistem pengukuran kinerja diimplementasikan pada Unit Pertokoan KPN
Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi. Hasil implementasi menunjukkan, Pada tahun 2006,
Unit Pertokoan KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi memperoleh skor kinerja 5,611
dengan skor maksimal 10. Berdasarkan ketentuan OMAX, skor tersebut menunjukkan
bahwa Unit Pertokoan Koperasi mampu mencapai kinerja di atas standar namun tidak
mencapai target maksimal.