digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

YASMIN MAZAYA
PUBLIC 

YASMIN MAZAYA
EMBARGO  2027-09-06 

YASMIN MAZAYA
EMBARGO  2027-09-06 

YASMIN MAZAYA
EMBARGO  2027-09-06 

YASMIN MAZAYA
EMBARGO  2027-09-06 

YASMIN MAZAYA
EMBARGO  2027-09-06 

YASMIN MAZAYA
PUBLIC Latifa Noor

YASMIN MAZAYA
EMBARGO  2027-09-06 

Zat warna seperti rhodamin B dan metilena biru banyak digunakan dalam industri tekstil. Zat ini dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan jika pengolahan limbah tidak benar. Selulosa merupakan salah satu biomassa yang kelimpahannya besar di muka bumi dan dapat di temukan di banyak tumbuhan dan banyak digunakan sebagai adsorben. Pada penelitian ini selulosa diisolasi dari serbuk batang alang-alang. Metode yang dilakukan untuk isolasi selulosa adalah dengan menggunakan NaOH 5% (b/v) untuk memutus ikatan ester pada lignoselulosa dan menggunakan NaOCl 5% (v/v) untuk memutihkan produk. Rendemen selulosa didapatkan sebesar 24,8% (b/b). Selanjutnya selulosa-g-poli(asam metilena suksinat) disintesis melalui kopolimerisasi cangkok jenis pencangkokan dengan metode pemanasan konvensional dan penggunaan gelombang mikro. Reaksi inisiasi menggunakan serium amonium nitrat (CAN) sebagai inisiator dengan harapan 50% (b/b) selulosa terinisiasi menghasilkan radikal. Kopolimerisasi cangkok ini menggunakan asam metilena suksinat (AMS) sebagai monomer untuk modifikasi selulosa. Variasi derajat polimerisasi (DPn) dari produk sintesis dilakukan untuk mendapatkan DPn teoritis 10 dan 20. Rendemen produk dan persen pencangkokan yang dihasilkan paling baik adalah hasil pemanasan menggunakan gelombang mikro. Hasil rendemen dan persen pencangkokan untuk DPn teoritis 10 adalah 34% (b/b) dan pencangkokan sebesar 60% (b/b), sedangkan rendemen produk dan persen pencangkokan yang dihasilkan untuk DPn teoritis 20 berturut-turut adalah 23% (b/b) dan 93% (b/b). Karakterisasi selulosa dan selulosa-g-poli(AMS) dilakukan dengan menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) dan difraksi sinar-X. Hasil FTIR pada selulosa-g poli(asam metilena suksinat) menunjukkan adanya puncak baru pada bilangan gelombang 1700 cm?? yang merupakan vibrasi gugus C=O dari AMS yang tercangkok pada selulosa. Adsorpsi rhodamin B dilakukan pada suhu 25 ? dengan kecepatan pengadukan 200 rpm selama 190 menit. Kondisi pH optimum dari adsorpsi rhodamin B oleh selulosa, selulosa-g poli(AMS) DPn teoritis 10, dan selulosa-g-poli(AMS) DPn teoritis 20 adalah di pH 9 dengan densitas adsorpsi pada produk berturut-turut sebesar 16,98 mg/g, 17,97 mg/g, dan 15,57 mg/g. Adsorpsi metilena biru pada pH 8 menunjukkan hasil densitas adsorpsi paling baik oleh selulosa dengan nilai 46,2123 mg/g