digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Bogor merupakan salah satu kota percontohan implementasi konsep smart city di Indonesia. Smart living menjadi salah satu elemen pada konsep tersebut yang didalamnya terdapat indikator mobility dengan penerapan bus rapid transit (BRT). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kualitas layanan Biskita Trans Pakuan yang merupakan BRT di Kota Bogor berdasarkan media sosial. Penggunaan media sosial yang saat ini banyak diperuntukan masyarakat untuk memberikan perspektifnya akan suatu layanan menjadikan penelitian ini menggunakannya. Hal ini juga dikarenakan masih sedikitnya penggunaan media sosial selaku maha data untuk menjadi sumber data penelitian di Kota Bogor. Media sosial yang digunakan yaitu Instagram dengan periode pengumpulan data mulai dari tahun 2013 hingga awal tahun 2024 yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis sentimen. Hasil analisis sentimen kemudian akan divalidasi menggunakan hasil wawancara stakeholder terkait. Berdasarkan 5.038 data yang diambil dan dilakukan analisis sentimen terdapat 500 data yang memiliki klasifikasi sentimen negatif berdasarkan metode Naïve Bayes Classifer serta 550 data berdasarkan metode manual. Halte, naik, penumpang, lama, dan nunggu menjadi kata yang frekuensinya paling banyak ditemukan dalam data klasifikasi sentimen negatif. Hasil wawancara dengan Perumda Trans Pakuan dan PT Kodjari Tata Angkutan selaku stakeholder juga menunjukan permasalahan akan variabel tersebut. Hal ini menjadikan adanya kesesuaian antara hasil analisis sentimen masyarakat dimedia sosial dengan validasi dari stakeholder terkait. Oleh karena itu layanan Biskita Trans Pakuan masih memiliki kendala terkait ketersediaan dan kenyamanan halte, titik naiknya, sosialisasi informasi kepada penumpang terkait tata cara penggunaan layanannya, serta waktu tunggunya.