Kota Bogor merupakan salah satu kota percontohan implementasi konsep smart city
di Indonesia. Smart living menjadi salah satu elemen pada konsep tersebut yang
didalamnya terdapat indikator mobility dengan penerapan bus rapid transit (BRT).
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kualitas layanan
Biskita Trans Pakuan yang merupakan BRT di Kota Bogor berdasarkan media
sosial. Penggunaan media sosial yang saat ini banyak diperuntukan masyarakat
untuk memberikan perspektifnya akan suatu layanan menjadikan penelitian ini
menggunakannya. Hal ini juga dikarenakan masih sedikitnya penggunaan media
sosial selaku maha data untuk menjadi sumber data penelitian di Kota Bogor. Media
sosial yang digunakan yaitu Instagram dengan periode pengumpulan data mulai
dari tahun 2013 hingga awal tahun 2024 yang selanjutnya akan dianalisis
menggunakan analisis sentimen. Hasil analisis sentimen kemudian akan divalidasi
menggunakan hasil wawancara stakeholder terkait. Berdasarkan 5.038 data yang
diambil dan dilakukan analisis sentimen terdapat 500 data yang memiliki klasifikasi
sentimen negatif berdasarkan metode Naïve Bayes Classifer serta 550 data
berdasarkan metode manual. Halte, naik, penumpang, lama, dan nunggu menjadi
kata yang frekuensinya paling banyak ditemukan dalam data klasifikasi sentimen
negatif. Hasil wawancara dengan Perumda Trans Pakuan dan PT Kodjari Tata
Angkutan selaku stakeholder juga menunjukan permasalahan akan variabel
tersebut. Hal ini menjadikan adanya kesesuaian antara hasil analisis sentimen
masyarakat dimedia sosial dengan validasi dari stakeholder terkait. Oleh karena itu
layanan Biskita Trans Pakuan masih memiliki kendala terkait ketersediaan dan
kenyamanan halte, titik naiknya, sosialisasi informasi kepada penumpang terkait
tata cara penggunaan layanannya, serta waktu tunggunya.