digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Farah Nabila Tores
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting nasional pada tahun 2022 sebesar 21,6 persen dan prevalensi stunting Provinsi Jawa Barat sebesar 20.2%. Probiotik merupakan kelompok mikroorganisme yang mampu mengatur mikrobioma usus, mencegah penyakit usus, meningkatkan sistem imun, menghasilkan bakteriosin, memiliki aktivitas antioksidan, dan mampu memproduksi enzim ekstraseluler sehingga berpotensi untuk mencegah stunting. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu: (1) Menentukan kelimpahan dan diversitas mikroba terkultur pada sampel feses bayi penderita stunting dan bayi normal, (2) Menentukan kemampuan pembentukan biofilm mikroba kandidat probiotik dari sampel feses terhadap cekaman pH rendah (3, 4, 5), (3) Menentukan kemampuan pembentukan biofilm mikroba kandidat probiotik dari sampel feses terhadap garam empedu 0,3% (w/v), dan (4) Menentukan pola pertumbuhan kandidat probiotik lolos uji. Sampel yang digunakan adalah sampel feses bayi dengan prevalensi stunting dan bayi normal usia <12 bulan. Penelitian menggunakan media umum (Luria Bertani) dan media selektif (Pantothenate Lactobacillus Agar; deMan, Rogosa, Sharpe Lactobacillus Agar; Glucose Yeast Extract Agar) yang diinkubasi pada suhu 37? selama 48 jam. Seleksi isolat probiotik dilakukan dengan cekaman pH rendah (pH 3, 4, 5) dan garam empedu 0.3% (w/v). Analisis biofilm dilakukan dengan biofilm assay pada medium Luria Bertani dengan variasi pH pertumbuhan dan cekaman garam empedu 0,3% (w/v) dengan kondisi tanpa agitasi pada suhu 37? selama 48 jam. Pola pertumbuhan kandidat probiotik yang terpilih dilihat melalui kurva pertumbuhan isolat selama 24 jam pada medium Luria Bertani dengan kondisi suhu ruang tanpa agitasi. Berdasarkan hasil isolasi dari keempat medium pertumbuhan, didapatkan kelimpahan bakteri fastidious dan non-fastidious dari sampel stunting (3,34x109 CFU/g) lebih tinggi dibanding sampel normal (2,13x109 CFU/g). Berdasarkan isolasi tersebut didapatkan 21 isolat yang memiliki karakteristik makroskopis berwarna putih, berbentuk sirkular dengan margin entire dan secara mikroskopis didominasi oleh bakteri Gram negatif berbentuk basil. Berdasarkan seleksi survivabilitas dan pembentukan biofilm pada media dengan pH rendah (3, 4, 5, dan 7) dengan ODCut sebesar 0,239, didapatkan 7 isolat dengan kemampuan MBF (Moderate Biofilm Former) yaitu isolat FS403, FS404, FS304, FS305, FS306, FS501, dan FN304. Berdasarkan seleksi pembentukan biofilm dengan cekaman garam empedu dan ODCut sebesar 0,548, didapatkan 5 isolat yaitu FS403, FS404, FS304, FS306, dan FS501 yang dapat mempertahankan kemampuan MBF pada cekaman pH rendah (4 dan 5) dan cekaman garam empedu 0,3% (w/v). Berdasarkan kurva pertumbuhan, isolat FS403 dan FS404, mengalami fase log selama 12 jam pertama dengan laju pertumbuhan 0,60/jam dan 0,76/jam sementara isolat FS304, FS406, dan FS501 mengalami fase log selama 9 jam pertama dengan laju pertumbuhan 0,75/jam, 0,82/jam, dan 0,72/jam.