digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kekhawatiran mengenai keberlanjutan jangka panjang semakin meningkat, terutama dalam dunia korporasi. Hal ini mendorong negara-negara untuk memperkuat kerangka ESG mereka melalui berbagai inisiatif. Namun, berbagai literatur yang tersedia telah memberikan temuan yang beragam sehingga masih belum ada kepastian mengenai dampak positif dari integrasi ESG ke dalam praktik bisnis. Selain itu, studi yang kebanyakan studi dilakukan di negara maju dan studi di negara berkembang masih sangat terbatas. Hal ini karena secara umum negara berkembang belum berfokus pada keberlanjutan dibandingkan negara maju. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kinerja ESG mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan di Thailand. Meskipun menyandang status negara berkembang, Thailand telah memperkuat lanskap ESG mereka secara signifikan. Studi ini berfokus pada perusahaan yang terdaftar di Indeks SET50, dengan menggunakan penilaian ESG dari MSCI untuk periode 2019 hingga 2022. Sementara kinerja keuangan diukur menggunakan ROA perusahaan yang dengan jeda satu tahun, dari 2020 hingga 2023. Penelitian ini menggunakan metode Regresi Data Panel untuk menganalisis data-data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG secara positif mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan SET50, yang mengindikasikan bahwa Thailand telah membuat kemajuan signifikan dalam memperkuat lanskap ESG-nya dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Terlebih lagi, analisis sub-sampling perusahaan berdasarkan kelompok risiko menunjukkan bahwa kinerja ESG hanya mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan dengan risiko tinggi. Hal ini menekankan urgensi yang tinggi bagi perusahaan berisiko tinggi untuk meningkatkan kinerja ESG mereka untuk memperkuat kinerja keuangan jangka panjang.