digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam beberapa tahun terakhir, peran keuangan berkelanjutan telah berkembang dalam pasar keuangan, mengintegrasikan kriteria Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) ke dalam instrumen investasi seperti obligasi, termasuk di Indonesia. Tetapi, masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman mengenai faktor-faktor keberlanjutan yang memengaruhi imbal hasil obligasi berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan obligasi berkelanjutan yang diterbitkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di IDX selama periode pasca-Covid tahun 2022 dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi imbal hasil obligasi berkelanjutan. Penelitian ini mempelajari 749 obligasi berkelanjutan yang diterbitkan oleh 93 perusahaan yang terdaftar di IDX. Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis hubungan antara imbal hasil obligasi sebagai variabel dependen dan faktor-faktor keberlanjutan seperti Jumlah SDGs yang Didukung Perusahaan, Peringkat Risiko ESG, Dana Tanggung Jawab Sosial, dan Emisi Gas Rumah Kaca sebagai variabel bebas, serta variabel kontrol yang meliputi tiga karakteristik obligasi (Modified Duration, Jumlah Penerbitan, Jangka Waktu Jatuh Tempo) dan delapan karakteristik perusahaan (Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi, Ukuran dan Usia Perusahaan, Tingkat Pengembalian Aset, Rasio Lancar, Industri, dan Status BUMN). Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif antara Jumlah SDGs yang Didukung Perusahaan dan Peringkat Risiko ESG dengan imbal hasil obligasi, sementara Dana Tanggung Jawab Sosial dan Emisi Gas Rumah Kaca menunjukkan korelasi negatif dengan imbal hasil obligasi. Hasil ini menunjukkan hubungan yang kompleks antara kinerja keberlanjutan dengan imbal hasil obligasi berkelanjutan. Hasil dari penelitian ini menyarankan beberapa rekomendasi strategis utuk perusahaan, investor, pembuat kebijakan dan badan regulasi, serta lembaga pendidikan untuk meningkatkan efektivitas dan daya tarik obligasi berkelanjutan di Indonesia.