FAHMI YUSUF FAISAL
EMBARGO  2027-09-30 
EMBARGO  2027-09-30 
FAHMI YUSUF FAISAL
EMBARGO  2027-09-30 
EMBARGO  2027-09-30 
FAHMI YUSUF FAISAL
EMBARGO  2027-09-30 
EMBARGO  2027-09-30 
FAHMI YUSUF FAISAL
EMBARGO  2027-09-30 
EMBARGO  2027-09-30 
FAHMI YUSUF FAISAL
EMBARGO  2027-09-30 
EMBARGO  2027-09-30 
FAHMI YUSUF FAISAL
EMBARGO  2027-09-30 
EMBARGO  2027-09-30 
Sintesis senyawa kompleks dengan menggunakan ligan kelompok senyawa fenolik telah banyak
dilakukan oleh peneliti, dengan tujuan untuk meningkatkan kelarutan senyawa fenolik tersebut.
Salah satu senyawa fenolik yang sudah digunakan untuk sintesis dengan ion logam yaitu asam
galat (asam 3,4,5-trihidroksibenzoat, C7H6O5). Beberapa senyawa kompleks dengan ligan asam
galat yang telah disintesis di antaranya kompleks dengan ion logam Fe(III), Mn(II), Co(II), Cu(II),
dan Zn(II). Informasi mengenai kelarutan kompleks-kompleks tersebut dalam air masih terbatas.
Oleh karena itu, penelitian ini telah dilakukan melalui strategi sintesis kompleks Cu(II)-Galat dan
Mn(II)-Galat dengan metode microwave, sehingga diperoleh senyawa kompleks yang dapat larut
dalam air. Hal ini lakukan untuk mempelajari potensi kedua senyawa kompleks tersebut sebagai
antioksidan secara in vitro. Strategi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengubah asam
galat menjadi garam natrium galat terlebih dahulu, agar pH larutan relatif konsisten selama sintesis
kompleks berlangsung. Beberapa karakterisasi dilakukan pada kompleks hasil sintesis, yaitu uji
kelarutan, analisis unsur CHNS (Carbon, Hydrogen, Nitrogen, Sulfur), Atomic Absorption
Spectrophotometry (AAS), kerentanan magnet, difraksi sinar-X serbuk (P-XRD), spektrofotometri
inframerah (FTIR) dan UV-Vis, serta Cyclic Voltammetry (CV). Dari hasil analisis unsur CHNS
dan AAS, kompleks yang diperoleh memiliki rumus molekul CuC7H8O7 dan MnC7H8O7. Kedua
senyawa kompleks tersebut larut baik dalam air. Hasil pengukuran difraksi sinar-X serbuk (P
XRD) menunjukkan difraktogram kompleks Mn(II)-Galat hasil sintesis sesuai dengan
difraktogram kristal tunggal (SC-XRD) yang sudah dipublikasikan. Kedua senyawa kompleks
tersebut bersifat paramagnetik dengan momen magnet 1,78 BM untuk CuC7H8O7 dan 5,93 BM
untuk MnC7H8O7. Ikatan koordinasi antara ion Cu(II) atau Mn(II) dengan ion galat ditunjukkan
pada daerah sidik jari spektrum inframerah, yaitu pada bilangan gelombang 503 cm-1 untuk Cu-O
dan 573 cm-1 untuk Mn-O. Selain itu, terdapat pergeseran bilangan gelombang gugus fungsi
karboksil dan hidroksil dari ion galat. Stretching gugus O-H bergeser dari 3213 cm-1 menjadi
3431 cm-1 pada spektrum kompleks Cu(II)-galat dan 3406 cm-1 pada spektrum kompleks Mn(II)
Galat. Sementara itu, stretching gugus C=O bergeser dari bilangan gelombang 1561 cm-1 menjadi
1627 cm-1 pada spektrum kompleks Cu(II)-Galat dan 1602 cm-1 pada spektrum kompleks Mn(II)
Galat. Hasil uji antioksidan menggunakan reagen DPPH diperoleh nilai IC50 untuk kompleks
Cu(II)-Galat sebesar 2,59 mM, dan untuk kompleks Mn(II)-Galat sebesar 2,40 mM. Selanjutnya,
hasil pengukuran voltametri siklik (CV) menunjukkan bahwa kedua kompleks tersebut memiliki
nilai potensial redoks yang terletak pada rentang potensial untuk oksidasi radikal DPPH• (0,006 V
vs NHE) dan potensial untuk reduksinya (0,806 V vs NHE). Berdasarkan pengukuran CV tersebut,
kedua kompleks memiliki potensi sebagai penangkap radikal DPPH•, melalui reaksi reduksi
radikal anion DPPH• menjadi molekul DPPH yang lebih stabil.