AURELIA GALIH PRAMESWARI
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
AURELIA GALIH PRAMESWARI
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
AURELIA GALIH PRAMESWARI
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
AURELIA GALIH PRAMESWARI
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
AURELIA GALIH PRAMESWARI
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
AURELIA GALIH PRAMESWARI
EMBARGO  2027-09-02 
EMBARGO  2027-09-02 
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan parasit Plasmodium sp. dan ditransmisikan
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Malaria dapat menyebabkan kematian sehingga
diperlukan pencegahan yang tepat, salah satunya dengan vaksin. Plasmodium falciparum
Cysteine-rich Protective Antigen (PfCyRPA) merupakan salah satu kandidat antigen vaksin
malaria. Antibodi anti-PfCyRPA mampu menghambat pertumbuhan parasit secara in vitro
dan in vivo. Tujuan penelitian ini adalah mengonstruksi plasmid rekombinan pET-16b
PfCyRPA dan mengekspresikan gen pengode PfCyRPA fragmen 26 – 181 pada Eschericia
coli. Penelitian ini meliputi 4 tahapan utama, yaitu (i) amplifikasi gen PfCyRPA
menggunakan cetakan DNA genom (gDNA) PfCyRPA isolat Jayapura dengan teknik
Polymerase Chain Reaction (PCR), (ii) konstruksi plasmid rekombinan pGEM-T
PfCyRPA dan pET-16b-PfCyRPA serta konfirmasi keberhasilan konstruksi dengan PCR
koloni, analisis restriksi, dan penentuan urutan nukleotida menggunakan metode sanger
sequencing, (iii) trasnformasi galur E. coli BL21 CodonPlus (DE3) RIPL dan E. coli Arctic
Express (DE3) dengan plasmid rekombinan pET-16b-PfCyRPA, dan (iv) ekspresi protein
rekombinan PfCyRPA fragmen 26 – 181 pada E. coli BL21 CodonPlus (DE3) RIPL dan
E. coli Arctic Express (DE3) yang diidentifikasi dengan SDS-PAGE dan Western blot.
Pada penelitian ini gen PfCyRPA dengan ukuran ~480 bp berhasil diamplifikasi pada suhu
penempelan 54,5 °C. Konstruksi plasmid rekombinan pGEM-T-PfCyRPA dan pET-16b
PfCyRPA serta transformasi E. coli BL21 CodonPlus (DE3) RIPL dan E. coli Arctic
Express (DE3) telah berhasil dilakukan. Protein rekombinan PfCyRPA fragmen 26 – 181
diperkirakan memiliki berat molekul sebesar ~20 kDa dengan 10x His-tag pada N
terminalnya. Ekspresi fragmen PfCyRPA 26 – 181 pada E. coli BL21 CodonPlus (DE3)
RIPL diinduksi dengan IPTG 0,5 mM pada suhu 37 °C selama 4 jam, sedangkan ekspresi
pada E. coli Arctic Express (DE3) diinduksi dengan IPTG 0,5 mM pada suhu 10°C selama
16 – 18 jam. Hasil analisis SDS-PAGE dan Western blot menunjukkan bahwa fragmen
PfCyRPA 26 – 181 terekspresi sebagai badan inklusi pada E. coli BL21 CodonPlus (DE3)
RIPL, sedangkan pada E. coli Arctic Express (DE3) sebagai badan inklusi dan juga sebagai
protein terlarut. Selain itu, berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa fragmen
PfCyRPA diekspresikan dengan konsentrasi yang lebih tinggi pada E. coli BL21
CodonPlus (DE3) RIPL. Dengan demikian, dari hasil penelitan ini dapat disimpulkan
bahwa plasmid rekombinan pGEM-T-PfCyRPA dan pET-16b-PfCyRPA berhasil
dikonstruksi dan fragmen PfCyRPA berhasil diekspresikan pada E. coli BL21 CodonPlus
(DE3) RIPL dan E. coli Arctic Express (DE3) dengan tingkat ekspresi yang lebih tinggi
pada E. coli BL21 CodonPlus (DE3) RIPL sebagai badan inklusi. Saran untuk penelitian
ini selanjutnya adalah melakukan refolding pada badan inklusi PfCyRPA fragmen 26 – 181
dan pemurnian protein rekombinan dengan kromatografi afinitas Ni-NTA.