digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Khalid Muhammad
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Magnetic Hyperthermia Treatment (MHT) adalah metode terapi kanker yang memanfaatkan magnetic nanoparticles (MNP) untuk mengubah medan magnet menjadi panas. Fe3O4 adalah MNP yang sering digunakan karena telah disetujui Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk terapi MHT. MNP pada skala nano dibutuhkan supaya Fe3O4 bersifat superparamagnetik sehingga mencegah penyumbatan pembuluh darah akibat agregasi magnet. Namun, Fe3O4 cenderung teragglomerasi tanpa capping agent. Sintesis hijau menggunakan tumbuhan sebagai sumber capping agent yang tidak beracun untuk aplikasi biomedis. Melinjo dan pare dipilih karena mengandung zat aktif antikanker dan biomolekul yang berfungsi sebagai capping agent. Penelitian ini memanfaatkan melinjo dan pare untuk sintesis hijau partikel nano Fe3O4 dan membandingkan performa kedua tumbuhan tersebut sebagai capping agent dengan melakukan variasi pada konsentrasi ekstrak (0,5% dan 1%). Foto transmission electron microscope (TEM) menunjukkan bahwa partikel nano Fe3O4 tanpa ekstrak memiliki ukuran 40,4±10,1 nm. Penggunaan ekstrak menyebabkan ukuran partikel nano menjadi lebih kecil. Fasa Fe3O4 dikonfirmasi dengan puncak X-ray diffraction (XRD) yang sesuai dengan International Crystal Structure Database (ICSD) 084098. Interaksi capping agent dengan Fe3O4 dikonfirmasi dengan fourier transform infrared (FTIR) pada bilangan gelombang 2970 cm-1 yang menunjukkan vibrasi gugus -C-H yang ada pada capping agent. Potensial zeta menunjukkan bahwa 1% ekstrak melinjo merupakan capping agent terbaik untuk menghasilkan partikel nano Fe3O4 yang stabil karena memiliki nilai potensial zeta sebesar -48,1 mV.