digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Klara Nathania Gunawan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Klara Nathania Gunawan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Klara Nathania Gunawan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Klara Nathania Gunawan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Klara Nathania Gunawan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Klara Nathania Gunawan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Klara Nathania Gunawan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Klara Nathania Gunawan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

Jagung merupakan salah satu komoditi pangan pokok di Indonesia dengan produksinya yang mencapai 22,5 juta ton/tahun. Namun, bagian tongkol jagung seringkali terbuang menjadi limbah dengan jumlahnya yang mencapai sekitar 5,7 juta ton pertahunnya dan akan terus meningkat. Tongkol jagung memiliki komponen lignoselulosa yang cukup tinggi, terdiri atas selulosa sebesar 20-30%, hemiselulosa sebesar 35-40%, dan lignin sebesar 15-20%. Komponen lignoselulosa tersebut dapat didegradasi melalui fermentasi menggunakan agen hayati Trichoderma viride dan digunakan dalam pembentukan asam humat. Adapun dilakukan perlakuan awal berupa hydrothermal untuk menguraikan sebagian struktur lignoselulosa dan memperbesar pori-pori biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu fermentasi substrat padat oleh Trichoderma viride pada tongkol jagung terhadap kandungan lignoselulosa dan perolehan kadar asam humat dengan variasi waktu perlakuan awal hydrothermal sebesar 30, 45, dan 60 menit serta korelasi antara degradasi lignoselulosa terhadap sintesis asam humat. Fermentasi dilakukan selama 35 hari di ruang tertutup dan minim cahaya dengan variasi waktu pengambilan data selama 7, 14, 21, 28, dan 35 hari. Kandungan lignoselulosa mengalami penurunan selama 35 hari waktu fermentasi substrat padat dengan variasi waktu perlakuan awal hydrothermal selama 30, 45, dan 60 menit. Persentase penurunan degradasi hemiselulosa, selulosa, dan lignin selama 35 hari fermentasi substrat padat terbesar didapatkan dengan perlakuan awal hydrothermal selama 60 menit secara berturut-turut 45,79%; 37,06%; dan 42,59%. Kadar asam humat dari tongkol jagung mengalami kenaikan selama 35 hari waktu fermentasi substrat padat dengan variasi waktu perlakuan awal hydrothermal selama 30, 45, dan 60 menit. Kadar asam humat terbesar didapatkan pada hari ke-35 fermentasi dengan perlakuan awal hydrothermal 60 menit yaitu sebesar 6,5%. Diperoleh hasil analisis korelasi bahwa degradasi selulosa memiliki pengaruh secara signifikan terhadap pembentukan asam humat, tetapi degradasi hemiselulosa dan lignin sebaliknya.