UMAR FAKHRURAZI
EMBARGO  2027-08-14 
EMBARGO  2027-08-14 
UMAR FAKHRURAZI
EMBARGO  2027-08-14 
EMBARGO  2027-08-14 
UMAR FAKHRURAZI
EMBARGO  2027-08-14 
EMBARGO  2027-08-14 
UMAR FAKHRURAZI
EMBARGO  2027-08-14 
EMBARGO  2027-08-14 
UMAR FAKHRURAZI
EMBARGO  2027-08-14 
EMBARGO  2027-08-14 
UMAR FAKHRURAZI
EMBARGO  2027-08-14 
EMBARGO  2027-08-14 
Biomaterial bifasik kalsium fosfat (BCP), yang terdiri atas hidroksiapatit (HA,
Ca5(PO4)3OH) serta ?-trikalsium fosfat (?-TCP, Ca3(PO4)2), dan gelas bioaktif (BG) banyak
dipelajari terkait aplikasinya pada bidang biomedis sebagai material cangkok tulang, implan
dan tambal gigi. Penambahan BG pada BCP dapat meningkatkan sifat fisik material seperti
kekuatan dan kekerasan, meningkatkan bioaktivitas, serta memiliki sifat antibakteri.
Bioaktivitas material cangkok tulang ditunjukkan oleh kemampuan material tersebut
membentuk apatit, yaitu penyusun utama tulang dan gigi, dan dapat diketahui dengan uji in
vitro dalam cairan tubuh tiruan. Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis dan karakterisasi
BCP dan BCPG (campuran BCP dan BG), serta uji in vitro dalam cairan tubuh tiruan. BCP
pada percobaan ini disintesis dari campuran HA dan ?-TCP, dengan perbandingan massa
HA/?-TCP 60/40, melalui proses mekanokimia menggunakan alu dan mortar agate. HA dan
?-TCP masing-masing disintesis melalui reaksi pengendapan bersama pada suhu 40 oC. HA
diperoleh dari reaksi antara larutan Ca(NO3)2 dan larutan (NH4)2HPO4, dengan perbandingan
mol Ca/P sebesar 1,67 dan pH campuran sebesar 11. Selanjutnya ?-TCP diperoleh dari
reaksi antara larutan Ca(NO3)2 dan larutan (NH4)2HPO4, dengan perbandingan mol Ca/P
sebesar 1,50 dan pH campuran sebesar 9. BCPG diperoleh dari hasil pencampuran BCP dan
BG-45S5, dengan jumlah 2,5 % dan 5 % (w/w). Masing-masing produk yang dihasilkan
diberi label BCPG2.5 dan BCPG5. Dalam penelitian ini, BG-45S5 yang digunakan disintesis
dari campuran 45% SiO2; 24,5% CaO; 24,5% Na2O; dan 6% P2O5, dengan metode sol-gel.
Difraktogram hasil difraksi sinar-X serbuk (powder X-ray diffraction, PXRD) menunjukkan
adanya perubahan perbandingan fasa HA dan ?-TCP pada BCP akibat penambahan BG
45S5. Penambahan BG-45S5 pada BCP menyebabkan adanya pergeseran nilai 2? = 31,01o
yang menunjukkan adanya ion Na+ yang terdoping pada fasa ?-TCP? Morfologi BCP berupa
partikel berbentuk tak homogen yang teraglomerasi secara acak yang memiliki ukuran rata
rata 348 ± 129 nm dan memiliki mikropori berukuran 243 ± 91 nm. Seiring dengan
penambahan BG-45S5, partikel terdeglomerasi menyebabkan ukuran partikel mengecil dan
merapat sehingga mikropori berkurang. Adapun ukuran partikel dan mikropori dari
BCPG2.5 masing-masing sebesar 305 ± 172 dan 175 ± 54 nm sementara pada BCPG5
sebesar 254 ± 157 dan 162 ± 65 nm. Hasil pengukuran spektroskopi sinar-X dispersif energi
(energy dispersive X-ray, EDX) menunjukkan bahwa penambahan BG-45S5 menyebabkan
adanya penambahan ion Na+ dan Si4+ pada BCP. Uji in vitro dalam cairan tubuh tiruan
(simulation body fluid, SBF) menunjukkan adanya perubahan morfologi yaitu diamati
tumbuhnya lapisan baru pada ketiga sampel. Hasil ini diduga terbentuknya apatit pada
sampel BCP dan BCPG, yang merupakan senyawa yang terlibat dalam proses regenerasi
tulang pada tahap awal.