digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tugas Akhir
PUBLIC Dewi Supryati

PLTU X merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar di kotanya dengan kapasitas 660 MW. Sistem operasional unit PLTU memiliki klasifikasi area dan komponen tertentu yang mengaplikasikan sistem pemeliharaan korektif. Maintenance yang dilakukan mempengaruhi downtime, availability loss, biaya pemeliharaan, dan tingkat keandalan sehingga melatarbelakangi usulan mengenai kebijakan pemeliharaan berdasarkan parameter biaya. Area dan komponen kritis yang ditentukan adalah area coal handling yang meliputi komponen kritis berupa Submerged Flight Conveyor (SFC), coal feeder, dan crusher. Sifat kerusakan komponen kritis yang ditentukan adalah repairable sehingga memerlukan kajian uji pola kerusakan yang disesuaikan dengan pola Non- Homogenous Poisson Process (NHPP). Hasil pengujian pola NHPP semua komponen kritis menghasilkan penolakan terhadap ?0 sehingga mengikuti pola NHPP. Selanjutnya, komponen kritis dilakukan parameterisasi dan penentuan fungsi intensitas dengan model crow sehingga menghasilkan nilai parameter crow untuk masing-masing komponen kritis dalam ? ? dan ? ?. Parameter biaya menjadi parameter kunci dalam penentuan aplikasi kebijakan maintenance, dimana ditentukan nilai penghematan cost maintenance adalah Rp57.956.053 yang menunjukkan penghematan sebesar 4.79%. Oleh karena itu, perancangan jadwal pemeliharaan preventif menjadi bentuk optimasi biaya operasional. Penentuan nilai waktu interval antar pemeliharaan (t*) menjadi tujuan utama dalam perancangan jadwal pemeliharaan preventif masing-masing komponen kritis. Hasil identifikasi t* adalah 44 hari untuk SFC, 60 hari untuk coal feeder, serta 40 hari untuk crusher. Perancangan jadwal tersebut secara keseluruhan menghasilkan tingkat reliability di atas 60% dan tingkat availability di atas 98%.