digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Shelby Fawzya Yazmin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Shelby Fawzya Yazmin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Shelby Fawzya Yazmin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Shelby Fawzya Yazmin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Shelby Fawzya Yazmin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Shelby Fawzya Yazmin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Shelby Fawzya Yazmin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Shelby Fawzya Yazmin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan energi terus mengalami peningkatan signifikan dari waktu ke waktu seiring dengan pertumbuhan populasi manusia. Kebutuhan energi diperkirakan akan meningkat sepanjang tahun 2023 hingga 2050 sebesar 15%. Permintaan kebutuhan energi yang semakin tinggi akan mengakibatkan peningkatan penggunaan bahan bakar fosil yang berkontribusi besar dalam emisi gas rumah kaca (GRK) dan pemanasan global. Selain tidak ramah lingkungan, bahan bakar fosil diestimasi akan habis dalam 40-50 tahun. Salah satu energi alternatif ramah lingkungan yang bisa menjadi opsi untuk pemenuhan tersebut adalah bio-etanol. Bio-etanol umumnya diproduksi dengan proses fermentasi biomassa mengandung gula oleh mikroorganisme. Mikroorganisme yang sering digunakan untuk fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae karena toleransinya yang tinggi terhadap etanol, dapat tumbuh pada rentang pH 4-6, mudah memfermentasi berbagai jenis gula serta sering digunakan di industri. Gula yang digunakan sebagai substrat fermentasi dapat berasal dari limbah kilang gula maupun limbah proses penggilingan, seperti high fructose corn syrup (HFCS). Pada penelitian ini, dilakukan optimasi fermentasi produk sampingan pengolahan jagung berupa HFCS untuk memproduksi bio-etanol. Proses optimasi dilakukan untuk menentukan suhu dan konsentrasi fruktosa dari HFCS yang paling optimum. Kemudian, dilakukan up-scaling pada skala 8L dengan kondisi suhu lingkungan dan konsentrasi fruktosa yang optimal. Berdasarkan penelitian, suhu optimum fermentasi adalah 31?C dan konsentrasi fruktosa dari HFCS dalam medium fermentasi yang paling baik digunakan pada penelitian adalah dengan menggunakan fruktosa 8%. Hasil upscale pada skala 8L menunjukkan total bio-etanol hasil fermentasi mencapai 266,96 g/L.