digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Martha Golda Normallairy
PUBLIC yana mulyana

Atlet angkat besi di Indonesia memiliki potensi yang sangat baik untuk berprestasi. Akan tetapi, WADA pernah menemukan satu sampel atlet angkat besi Indonesia positif doping pada tahun 2019. Potensi besar tersebut dapat lebih optimal apabila atlet memiliki pemahaman yang mendalam dan komprehensif tentang doping. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengetahuan, sikap, dan praktik (KAP) atlet angkat besi terhadap doping, menganalisis faktor yang mungkin berasosiasi dengan KAP, serta mengeksplorasi dan menilai kebutuhan atlet angkat besi terkait edukasi anti-doping. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional potong lintang yang melibatkan 38 atlet angkat besi dari empat kabupaten dan kota di Jawa Barat. Instrumen yang digunakan merupakan saduran dari kuesioner WADA dan penelitian sebelumnya dengan adanya penyesuaian bahasa. Instrumen dalam Bahasa Indonesia diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan metode Rasch Analysis, Pearson Product Moment, dan Cronbach’s alpha. Sedangkan metode yang digunakan untuk analisis inferensial adalah Mann Whitney U Test dan Kruskal Wallis Test, serta uji korelasi dengan Spearman’s rank. Responden memiliki pengetahuan terhadap doping tinggi (28,95%), cukup (44,74%), dan rendah (26,32%). Semua responden memiliki sikap negatif dan praktik yang buruk terhadap doping. Riwayat berlatih angkat besi dan pendapatan memiliki asosiasi yang signifikan secara statistik terhadap KAP. Sebaliknya, jenis kelamin dan nomor kelas yang dipertandingkan tidak memiliki asosiasi signifikan secara statistik terhadap ketiganya. Dimensi sikap berkorelasi negatif dengan dimensi pengetahuan (r = -0,324, p < 0,05) dan dimensi praktik (r = -0,378, p < 0,05). Sedangkan dimensi praktik berkorelasi positif dengan dimensi pengetahuan (r = 0,205, p > 0,05).