digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Marsya Az-zahra
PUBLIC yana mulyana

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan tanaman yang dibudidayakan secara besar di pulau Jawa, tepatnya Banyuwangi. Buah naga merah tercatat memiliki rata-rata productivity mencapai 30/ton/ha/year. Buah naga merah merupakan tanaman dengan kandungan serat pangan tinggi, serat larut air, pektin. Serat larut air bermanfaat bagi penderita sembelit. Hal ini dikarenakan kemampuannya dalam menyerap air dan membentuk bulk sehingga dapat mempengaruhi konsistensi feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Kebutuhan serat masyarakat Indonesia tinggi karena sebanyak 18,3% remaja usia 10-17 tahun dan 9% pasien dewasa di Indonesia dilaporkan sembelit. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat formulasi minuman instan serbuk buah naga merah dan dilakukan penentuan indeks pengembangan untuk mengetahui potensi dari buah naga merah sebagai agen laksansia serta dilakukan pengujian aktivitas antioksidan. Buah naga merah dikeringkan menggunakan dehidrator pada suhu 60? selama 4 hari dan diperoleh serbuk buah. Formulasi dilakukan dengan komposisi dari setiap bahan didasarkan pada pengujian tingkat kesukaan oleh panelis (uji hedonik). Hasil uji hedonik, yaitu serbuk buah naga merah (12,225g), psyllium husk (2,5g), asam sitrat (0,15g), dan stevia (0,125g). Produk dilakukan evaluasi organoleptik menghasilkan serbuk buah naga yang berwarna ungu, bertekstur serbuk, beraroma buah, dan berasa manis keasaman. Pada produk mengandung kadar lembab (2,9%), kadar abu (1,27%), pH (4,7), waktu rekonstitusi (23,7s), granulometri (terdistribusi normal), laju alir (5,09g/s), dan viskositas 1666,7 cP. Selain itu, hasil penentuan indeks pengembangan diperoleh 8,67 mL/g yang artinya produk memiliki kemampuan mengembang di dalam air dan berpotensi sebagai agen laksansia. Hasil IC_50 dari pengujian antioksidan diperoleh 830 ppm.