ABSTRAK Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Kota Cirebon ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata
(KSPP) sejarah dan keraton pada Perda Jabar No. 15 Tahun 2015 Tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPPARPROV) Jawa Barat Tahun 2015-2025.
Hal ini dapat membantu mewujudkan misi Metropolitan Cirebon Raya (MCR) untuk
menjadikan Cirebon Raya sebagai kota sejarah dan budaya serta pariwisata yang
didasarkan pada kearifan lokal. Beragam objek wisata pusaka yang tersebar di Kota
Cirebon memiliki sejarah yang saling berkaitan. Namun, terdapat ketimpangan
jumlah pengunjung yang disebabkan oleh tidak adanya pengembangan pariwisata
yang terintegrasi serta adanya ketimpangan pengelolaan antar objek wisata pusaka.
Maka dari itu, penting bagi Kota Cirebon untuk mengembangkan suatu konsep
pengembangan wisata pusaka yang terintegrasi melalui perencanaan rute wisata
pusaka di Kota Cirebon yang ditinjau berdasarkan komponen perencanaan rute
wisata pusaka. Dalam penelitian ini berbagai metode pengumpulan data yang
digunakan antara lain pengumpulan data sekunder yang didapat dari studi literatur
serta data primer yang didapat dari hasil observasi, wawancara kepada stakeholder
terkait, serta penyebaran kuesioner kepada wisatawan. Analisis pada penelitian ini
digunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi kondisi
eksisting wisata pusaka dan merumuskan konsep perencanaan rute wisata pusaka di
Kota Cirebon, analisis spasial dengan menggunakan metode network analysis untuk
menentukan rute wisata pusaka yang paling optimal, dan analisis lama perjalanan
wisata yang digunakan untuk menghitung waktu tempuh untuk sekali perjalanan
dalam satu rute wisata pusaka. Berdasarkan hasil analisis, dihasilkan 3 rute yang
paling cocok untuk mengintegrasikan objek-objek wisata pusaka di Kota Cirebon,
dengan total lama perjalanan wisata pada masing-masing rute yaitu 1 jam 50 menit,
1 jam 52 menit, dan 1 jam 47 menit dengan mempertimbangkan timeline sejarah, titik
awal, kedekatan jarak, lebar jalan, dan lama perjalanan wisata. Penelitian ini juga
memberikan beberapa rekomendasi antara lain Pemanfaatan CITROS sebagai
sarana transportasi untuk rute wisata pusaka, serta perlu adanya upaya kerjasama
antar pengelola objek wisata pusaka dalam mengembangkan pariwisata pusaka di
Kota Cirebon.