digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Ifny Listiany Haryanto
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Kota Cirebon ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata (KSPP) sejarah dan keraton pada Perda Jabar No. 15 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPPARPROV) Jawa Barat Tahun 2015-2025. Hal ini dapat membantu mewujudkan misi Metropolitan Cirebon Raya (MCR) untuk menjadikan Cirebon Raya sebagai kota sejarah dan budaya serta pariwisata yang didasarkan pada kearifan lokal. Beragam objek wisata pusaka yang tersebar di Kota Cirebon memiliki sejarah yang saling berkaitan. Namun, terdapat ketimpangan jumlah pengunjung yang disebabkan oleh tidak adanya pengembangan pariwisata yang terintegrasi serta adanya ketimpangan pengelolaan antar objek wisata pusaka. Maka dari itu, penting bagi Kota Cirebon untuk mengembangkan suatu konsep pengembangan wisata pusaka yang terintegrasi melalui perencanaan rute wisata pusaka di Kota Cirebon yang ditinjau berdasarkan komponen perencanaan rute wisata pusaka. Dalam penelitian ini berbagai metode pengumpulan data yang digunakan antara lain pengumpulan data sekunder yang didapat dari studi literatur serta data primer yang didapat dari hasil observasi, wawancara kepada stakeholder terkait, serta penyebaran kuesioner kepada wisatawan. Analisis pada penelitian ini digunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi kondisi eksisting wisata pusaka dan merumuskan konsep perencanaan rute wisata pusaka di Kota Cirebon, analisis spasial dengan menggunakan metode network analysis untuk menentukan rute wisata pusaka yang paling optimal, dan analisis lama perjalanan wisata yang digunakan untuk menghitung waktu tempuh untuk sekali perjalanan dalam satu rute wisata pusaka. Berdasarkan hasil analisis, dihasilkan 3 rute yang paling cocok untuk mengintegrasikan objek-objek wisata pusaka di Kota Cirebon, dengan total lama perjalanan wisata pada masing-masing rute yaitu 1 jam 50 menit, 1 jam 52 menit, dan 1 jam 47 menit dengan mempertimbangkan timeline sejarah, titik awal, kedekatan jarak, lebar jalan, dan lama perjalanan wisata. Penelitian ini juga memberikan beberapa rekomendasi antara lain Pemanfaatan CITROS sebagai sarana transportasi untuk rute wisata pusaka, serta perlu adanya upaya kerjasama antar pengelola objek wisata pusaka dalam mengembangkan pariwisata pusaka di Kota Cirebon.