digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Naufal Muhammad Khalishan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengubah pola kehidupan manusia termasuk pekerjaan. Pola pekerjaan yang berubah telah mendorong adanya kebutuhan akan sebuah ruang kerja yang mengedepankan fleksibilitas seperti New Workspace (NWS). NWS hadir sebagai sebuah ruang kerja alternatif yang mengedepankan fleksibilitas dengan konsep bekerja pada beberapa lokasi untuk memfasilitasi hubungan sosial, kolaborasi, dan pertukaran informasi. Bentuk dari NWS meliputi co-working space, shared office space, serta kedai kopi dan kafe sebagai bentuk hibrid dari beberapa fasilitas yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi potensial untuk penyediaan NWS di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksploratif dengan menganalisis aspek spasial untuk penyediaan NWS. Mekanisme penyediaan NWS mempertimbangkan karakteristik wilayah, termasuk kedekatan NWS dengan fasilitas dan permukiman (dianalisis dengan closest facility analysis), keberagaman fasilitas di sekitar NWS (dianalisis dengan Shannon-Weiner Index), serta aksesibilitas menuju NWS (dianalisis dengan road network density, closest facility, dan analisis scoring). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelurahan Tamansari memiliki potensi tertinggi untuk penyediaan NWS. Potensi ini didasarkan pada tingkat keberagaman fasilitas yang baik, kedekatan dengan fasilitas yang memadai, dan aksesibilitas menuju lokasi yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi studi awal untuk penyediaan NWS di Kota Bandung, serta menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan pedoman NWS dengan memperhatikan dampak yang mungkin mempengaruhi pemanfaatan ruang akibat kemunculan NWS.