digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Fauzan Ganesha A. Kaimuddin
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Kabupaten Bulukumba, yang dikenal sebagai “Butta Panrita Lopi” atau “Tanah Sang Pandai Kapal,” memiliki kekayaan budaya maritim yang belum sepenuhnya dieksplorasi sebagai potensi pariwisata. Kawasan Dermaga Bontobahari, sebagai Pangkal Pendaratan Ikan (PPI) yang sudah berpuluh tahun tidak terurus dan sebagai lokus pusat pembuatan kapal pinisi yang bersejarah, menawarkan peluang besar untuk pengembangan kawasan wisata yang mengintegrasikan pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi lokal. Penelitian ini mengkaji prinsip perancangan kawasan pariwisata budaya maritim Bugis-Makassar di Dermaga Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah kawasan pariwisata yang tidak hanya mengedepankan aspek pariwisata dan ekonomi, tetapi juga pelestarian budaya maritim yang kaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode perancangan fragmental. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan pemangku kepentingan lokal, serta studi literatur dan preseden dari kawasan serupa. Analisis dilakukan terhadap potensi dan persoalan kawasan secara internal dan eksternal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan Dermaga Bontobahari memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata budaya maritim dengan beberapa prinsip perancangan utama, yaitu integrasi fungsi pariwisata dengan fungsi dermaga dan pelestarian budaya, Dengan mengimplementasikan prinsip perancangan ini, diharapkan kawasan Dermaga Bontobahari dapat menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dan melestarikan warisan budaya maritim Bugis-Makassar. Penelitian ini berupaya untuk memberikan kontribusi dalam literatur perencanaan kawasan wisata berbasis budaya maritim dan dapat menjadi referensi bagi pengembangan kawasan serupa di masa depan.