digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Air memiliki peran penting terhadap suatu perkotaan. Namun, di Indonesia, masih banyak kota yang belum memiliki akses air bersih yang memadai, termasuk di Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat. Hal ini diperparah dengan krisis air bersih yang terjadi pada saat musim kemarau panjang. Kecamatan Cipeundeuy saat ini mengandalkan sistem individu dengan memanfaatkan air tanah sebagai sumber air baku. Akan tetapi, pemanfaatan air tanah secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif untuk menyediakan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat di Kecamatan Cipeundeuy. Penelitian ini mengusulkan pembangunan sistem penyediaan air bersih (SPAM) yang memanfaatkan air dari Waduk Cirata. Waduk Cirata memiliki potensi besar sebagai sumber air baku karena memiliki kapasitas yang memadai. Penelitian ini membandingkan dua skenario, SPAM dengan sumber air Waduk Cirata dan SPAM dengan sumber air Mata Air Cibanteng. Biaya investasi modal untuk membangun SPAM dengan sumber air Waduk Cirata diperkirakan sebesar Rp59.158.784.856, sedangkan untuk SPAM dengan Mata Air Cibanteng sebesar Rp119.516.897.530. Analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa SPAM Waduk Cirata memiliki nilai NPV (Net Present Value) sebesar Rp84.080.618.673, IRR (Internal Rate of Return) sebesar 23,1484%, BCR (Benefit Cost Ratio) sebesar 1,0781, dan payback period 8,9 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembangunan SPAM dengan Waduk Cirata lebih layak secara finansial dibandingkan dengan Mata Air Cibanteng.