ABSTRAK Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Inas Fathinah Ramadhani
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Air memiliki peran penting terhadap suatu perkotaan. Namun, di Indonesia, masih
banyak kota yang belum memiliki akses air bersih yang memadai, termasuk di
Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat. Hal ini diperparah dengan krisis air bersih
yang terjadi pada saat musim kemarau panjang. Kecamatan Cipeundeuy saat ini
mengandalkan sistem individu dengan memanfaatkan air tanah sebagai sumber air
baku. Akan tetapi, pemanfaatan air tanah secara berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif untuk
menyediakan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat di Kecamatan
Cipeundeuy. Penelitian ini mengusulkan pembangunan sistem penyediaan air
bersih (SPAM) yang memanfaatkan air dari Waduk Cirata. Waduk Cirata memiliki
potensi besar sebagai sumber air baku karena memiliki kapasitas yang memadai.
Penelitian ini membandingkan dua skenario, SPAM dengan sumber air Waduk
Cirata dan SPAM dengan sumber air Mata Air Cibanteng. Biaya investasi modal
untuk membangun SPAM dengan sumber air Waduk Cirata diperkirakan sebesar
Rp59.158.784.856, sedangkan untuk SPAM dengan Mata Air Cibanteng sebesar
Rp119.516.897.530. Analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa SPAM
Waduk Cirata memiliki nilai NPV (Net Present Value) sebesar Rp84.080.618.673,
IRR (Internal Rate of Return) sebesar 23,1484%, BCR (Benefit Cost Ratio) sebesar
1,0781, dan payback period 8,9 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa
pembangunan SPAM dengan Waduk Cirata lebih layak secara finansial
dibandingkan dengan Mata Air Cibanteng.