digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Alzheimer merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penurunan pada fungsi otak, termasuk penurunan perilaku dan fungsi kognitif. Salah satu penyebab Alzheimer adalah jumlah asetilkolin yang terlalu rendah dalam otak. Hal ini disebabkan oleh pemecahan asetilkolin oleh enzim asetilkolinesterase menjadi bentuk tidak aktifnya. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa dengan aktivitas inhibitor enzim asetilkolinesterase sehingga dapat digunakan untuk mengatasi gejala Alzheimer. Namun, ekstrak pegagan memiliki kelarutan dan bioavailabilitas yang rendah. Sediaan liposom dipilih untuk meningkatkan bioavailabilitas, kelarutan dan dapat diterima dengan baik oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi optimum dan karakterisasi liposom yang mengandung ekstrak herba pegagan serta menguji aktivitas inhibitor enzim asetilkolinesterase dan antioksidan secara in vitro. Pada penelitian, juga dilakukan uji stabilitas untuk mengevaluasi stabilitas liposom ekstrak herba pegagan (LEP) pada suhu 4°C, 25°C, dan 40°C. LEP dibuat dengan metode hidrasi lapis tipis dan dikarakterisasi dengan menentukan ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, morfologi, dan efisiensi enkapsulasi. Pengujian aktivitas inhibitor enzim asetilkolinesterase dilakukan menggunakan metode Ellman sedangkan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Pengujian aktivitas dilakukan pada ekstrak pegagan dan LEP, serta kontrol positif berupa donepezil pada pengujian inhibitor enzim asetilkolinesterase dan asam askorbat pada pengujian antioksidan. Formula liposom optimal yang diperoleh berdasarkan optimasi adalah liposom dengan perbandingan fosfatidilkolin-kolesterol sebesar 2:1 dan ekstrak herba pegagan 1 mg/mL. LEP memiliki ukuran partikel yang sesuai untuk pemberian secara oral, yaitu 113,00 ± 13,49 nm, indeks polidispersitas 0,22 ± 0,08 yang menandakan LEP homogen, zeta potensial –34,09 ± 3,41 mV, pH sediaan 7,40 ± 0,03, berbentuk sferis, dan efisiensi enkapsulasi yang cukup tinggi, yaitu 93,61 ± 3,69%. Sediaan LEP menunjukkan kestabilan secara fisik ketika disimpan pada suhu 4°C selama 14 hari. LEP dapat meningkatkan aktivitas inhibitor enzim asetilkolinesterase sebanyak 6,5 kali dari ekstrak herba pegagan dengan nilai IC50 sebesar 88,50 ± 4,81 ?g/mL. Selain itu, LEP juga dapat meningkatkan aktivitas antioksidan sebanyak 2 kali jika dibandingkan dengan ekstrak herba pegagan dengan nilai kesetaraan sebesar 65,17 ± 4,51 mg asam askorbat dalam 1 gram sampel.