digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Salma Azzahra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Permasalahan rendahnya daya saing kontraktor besar nasional di tengah tingginya persaingan pasar konstruksi yang diproyeksikan terus bertumbuh hingga mencapai USD 407,87 miliar pada 2029. Pada tahun 2023, Indonesia berada pada peringkat 73 dari 190 negara dalam indeks Ease of Doing Business (EoDB) dan menduduki peringkat 34 dari 64 negara dalam daya saing menurut IMD World Competitiveness, sementara jumlah perusahaan konstruksi besar di Indonesia hanya 1,02% dari total perusahaan konstruksi nasional. Tingginya persaingan dari perusahaan konstruksi asing yang aktif di Indonesia menambah tantangan bagi kontraktor nasional yang umumnya masih memiliki daya saing yang rendah, hanya sedikit yang mampu menembus pasar internasional. Untuk meningkatkan daya saing kontraktor besar nasional, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu daya saing tersebut melalui berbagai metode analisis yaitu PESTLE dan VRIO analysis, uji komparatif, uji validitas, uji reliabilitas, analisis statistik deskriptif, dan relative importance index (RII). Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 60 variabel yang dianalisis, 39 variabel memiliki tingkat pengaruh signifikan terhadap daya saing, dengan 13 faktor tertinggi yang menjadi penentu daya saing kontraktor kualifikasi besar nasional yaitu stabilitas keuangan, hubungan dengan klien atau pemilik, kenaikan harga material dan peralatan, hubungan dengan subkontraktor atau pemasok, memiliki pengalaman dalam mengoperasikan proyek serupa, intensitas persaingan di pasar yang memerlukan strategi cermat, implementasi manajemen waktu yang baik, kredibilitas organisasi, kepribadian dan kemampuan pemimpin, kemampuan inovasi teknologi, identifikasi risiko proyek, kapasitas sumber daya manusia saat ini, serta sumber daya keuangan dan kemampuan pembiayaan.