Depresi merupakan gangguan neurologis yang memiliki insidensi tinggi. Bahan
alam dapat menjadi alternatif, dan salah satunya adalah kratom (Mitragyna
speciosa Korth.), yang telah ditunjukkan memiliki aktivitas biologi pada sistem
saraf. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas antidepresan ekstrak
etanol kratom pada model mencit depresi. Sebanyak 25 ekor mencit dan dibagi
menjadi 5 kelompok ekstrak etanol, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok
kontrol positif (fluoksetin 5 mg/kgBB) dan kelompok perlakuan dengan
konsentrasi dosis 50mg/kgBB, 100mg/kgBB dan 200mg/kgBB. Tingkat depresi
diukur dengan 5 parameter yang didapat melalui open-field test (Tcenter, Tborder,
Tperiphere, dan jarak tempuh) dan forced swimming test (immobility time). Di akhir
percobaan dilakukan pengukuran kadar kortisol otak. Mencit pada kelompok
perlakukan ekstrak 100 mg/kg memiliki immobility time yang signifikan lebih
rendah dibandingkan kontrol. Mencit pada kelompok ini juga menunjukkan
persentase menempati zone tengah lebih tinggi dan jarak tempuh lebih panjang
yang berbeda signifikan dibanding kontrol. Kadar kortisol pada mencit yang
diberi perlakuan ekstrak 100 mg/kg juga signifikan lebih rendah dibanding
kontrol. Kratom pada dosis 100 mg/kg menunjukkan aktivitas antidepresan yang
signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif pada pengamatan Tcenter
(6,92% ± 4,27% vs. 1,38% ± 1,96%), Tperiphere (80,02% ± 12,44% vs. 95.92% ±
5,58%), jarak tempuh (7.033,08 ± 1.541,85 cm vs. 3.860,98 ± 1.872,16 cm), dan
immobility time (98,89 ± 13,95 detik vs. 168,74 vs 26,62 detik).