Infiltrasi merupakan bagian penting dalam siklus hidrologi yang menggambarkan
pergerakan air dari permukaan ke dalam tanah. Dua faktor utama yang
mempengaruhi infiltrasi diantaranya intensitas curah hujan dan Antecedent
Moisture Content (AMC). Kawasan Bandung Utara memiliki kondisi geografis dan
hidrologis yang beragam sehingga dapat menghasilkan proses infiltrasi serta runoff
yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dari berbagai curah hujan dan kondisi AMC terhadap infiltrasi di Cigadung.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data penelitian Hutasoit (2001) dan
data klimatologis BMKG. Metode yang digunakan adalah konfigurasi model curah
hujan – infiltrasi, verifikasi model menggunakan Root Mean Square Error (RMSE)
dan Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE), simulasi skenario berdasarkan kombinasi
intensitas curah hujan dengan AMC, dan analisis hasil dari simulasi skenario. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh berbagai intensitas curah hujan dan
kondisi AMC terhadap infiltrasi di Cigadung. Jumlah dan laju infiltrasi semakin
kecil seiring meningkatnya nilai AMC pada kondisi intensitas curah hujan yang
sama. Sedangkan pda kondisi AMC yang sama, jumlah dan laju infiltrasi akan
semakin tinggi seiring meningkatnya intensitas curah hujan.