digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kratom (Mitragyna speciosa (Korth.)Havil.) adalah salah satu tanaman yang banyak terdapat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Belakangan ini Mitragynin yang merupakan alkaloid utama dari kratom dilaporkan menyebabkan kecanduan dan menurunkan memori pada hewan. Namun, mekanismenya dalam menurunkan memori belum sepenuhnya diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi keterlibatan jalur asam arakidonat pada gangguan memori akibat kratom dengan memberikan diklofenak sebelum pemberian kratom. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar jantan yang dibagi kedalam tujuh kelompok yaitu pembawa (CMC Na 0,5%; oral), Ektrak etanol daun Kratom (50, 100 dan 200 mg/KgBB; oral), dan kelompok yang diberi Natrium Diklofenak (5 mg/KgBB; Intraperitonial) 30 menit sebelum pemberian Ektrak etanol daun Kratom (50, 100 dan 200 mg/KgBB; oral) selama 14 hari. Pada hari ke 10-16 dilakukan uji belajar spasial dan memori menggunakan Morris Water maze. Dan pada hari ke 17 dilakukan evaluasi pada memori kerja spasial menggunakan Y-Maze. Setelah itu, kadar IL-1?hipokampus diamati. Dilakukan juga pengamatan profil jumalah mikroglia dan kerusakan neuron di area CA 1 hipokampus. Pemberian kratom terbukti menurunkan memori spasial dan spasial working memori serta meningkatkan kadar IL-1?pada hipokampus dibandingkan dengan grup pembawa (P<0.05). Profil kerusakan neuron dan jumlah mikroglia di area CA 1 hipokampus menunjukan bahwa kratom meningkatkan keduanya. Natrium diclofenac mencegah perburukan memori spasial dan working memori serta menurunkan kadar IL-1?di hippocampus akibat kratom jika dibandingkan dengan kelompok yang diberi kratom pada dosis setara (P<0.05). Pada kelompok yang mendapat pre-treatment diklofenak profil kerusakan neuron dan jumlah sel glia tidak setinggi pada kelompok yang hanya menerima kratom