Beberapa studi telah menemukan adanya ketidakmerataan dalam distribusi manfaat
penyediaan infrastruktur. Salah satu infrastruktur yang penting bagi keberlanjutan
hidup manusia adalah infrastruktur air bersih, dimana ketersediaan dan keandalan
air bersih merupakan penentu kesejahteraan dan keamanan suatu negara. Pada
tahun 2020 Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat mengadakan program
Pamsimas di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, ini dilatar belakangi oleh
masalah setempat terkait air bersih, yaitu akses terhadap air bersih yang masih sulit,
khususnya saat musim kemarau tiba. Oleh sebab itu, tujuan penelitain ini adalah
untuk mengeksplorasi distribusi manfaat penyediaan infrastruktur air bersih
berbasis masyarakat (Pamsimas) di Desa Langensari dengan sasaran penelitian
antara lain: (1) Teridentifikasi distribusi manfaat penyediaan air bersih berbasis
masyarakat (Pamsimas) di Desa Langensari; (2) Teridentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi distribusi manfaat infrastruktur air bersih berbasis masyarakat
(Pamsimas) di Desa Langensari; dan (3) Teridentifikasi dampak penyediaan
infrastruktur air bersih berbasis masyarakat (Pamsimas) di Desa Langensari.
Metode penelitian yang digunakan antara lain analisis statistik deskriptif dan
analisis regresi linear berganda. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa
komponen manfaat yang tidak terdistribusi secara merata antara lain kuantitas air
bersih dan kontinuitas air bersih. Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi
kuantitas air tersebut antara lain biaya pengeluaran (X1) dan pendapatan (X2).
Selanjutnya Pamsimas juga terbukti berdampak terhadap kondisi sosial, ekonomi
dan lingkungan di Desa Langensari.