ABSTRAK Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Putu Krisna Prema Dutta
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Teras Cihampelas merupakan ruang publik di Kota Bandung yang awalnya
direncanakan sebagai sky walk untuk menghubungkan Jl. Cihampelas dengan Jl.
Gelap Nyawang, tetapi hanya terealisasi di sepanjang Jalan Cihampelas sebagai
area pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL). Penelitian terdahulu menunjukkan
bahwa Teras Cihampelas belum efektif sebagai tempat relokasi PKL maupun
sebagai ruang publik. Pada tahun 2022, pemerintah Kota Bandung melakukan
revitalisasi dan membuka kembali Teras Cihampelas pada 19 September 2023.
Meskipun lebih menarik secara visual, perhatian terhadap Teras Cihampelas masih
kurang. Penelitian ini mengevaluasi kualitas ruang publik Teras Cihampelas pasca
revitalisasi menggunakan kriteria “The Place Diagram”, dengan metode
pengumpulan data wawancara, observasi, kuesioner, dan studi literatur, serta
metode analisis data berupa analisis konten, deskriptif kualitatif, dan deskriptif
statistik. Hasilnya menunjukkan potensi besar sebagai ruang publik yang nyaman,
namun membutuhkan perbaikan dalam aksesibilitas, keterhubungan, dan
pemeliharaan. Rekomendasi perbaikan mencakup peningkatan visibilitas dengan
signage, kebersihan, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, keamanan dengan
CCTV dan petugas, penyediaan Wi-Fi, diversifikasi kegiatan komunitas, dan
promosi di media sosial.