digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan pesat kota-kota di Indonesia menghadirkan tantangan dalam menjaga kualitas hidup yang berkelanjutan. Urbanisasi meningkatkan beban pada infrastruktur dan lingkungan kota, seperti yang dialami Bandung dengan masalah pencemaran udara dan penumpukan sampah. Kebakaran di TPA Sarimukti, yang disebabkan oleh penumpukan sampah sebanyak 8.000 ton, menunjukkan urgensi solusi cerdas dan berkelanjutan. Program Kang Pisman dari Pemerintah Kota Bandung, yang bertujuan mengurangi sampah melalui prinsip "Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan," belum berhasil mengurangi volume sampah secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang instrumen pengukuran layanan pengelolaan sampah yang lebih mendalam untuk penilaian dan evaluasi kota cerdas, menggunakan data dan indikator dari Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan karakteristik cerdas dari SCCIC ITB. Studi ini mengidentifikasi kesenjangan dan merumuskan rekomendasi strategis yang disesuaikan dengan permasalahan di Kota Bandung. Metodologi penelitian menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui pengembangan artefak, evaluasi, dan refleksi untuk memastikan solusi yang praktis dan berdampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada upaya signifikan, pengelolaan sampah di Bandung masih memerlukan peningkatan dalam hal digitalisasi dan integrasi teknologi cerdas. Evaluasi komponen layanan kota cerdas, kualitas hidup kota, dan persepsi masyarakat menunjukkan tingkat kematangan yang bervariasi, dengan rekomendasi utama berupa implementasi teknologi IoT dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan pengelolaan sampah. Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat membantu Kota Bandung mencapai pengelolaan sampah yang lebih efisien, efektif, dan berkelanjutan, serta mengurangi biaya transportasi yang tidak efisien.