Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan pesat kota-kota di Indonesia menghadirkan tantangan dalam menjaga
kualitas hidup yang berkelanjutan. Urbanisasi meningkatkan beban pada
infrastruktur dan lingkungan kota, seperti yang dialami Bandung dengan masalah
pencemaran udara dan penumpukan sampah. Kebakaran di TPA Sarimukti, yang
disebabkan oleh penumpukan sampah sebanyak 8.000 ton, menunjukkan urgensi
solusi cerdas dan berkelanjutan. Program Kang Pisman dari Pemerintah Kota
Bandung, yang bertujuan mengurangi sampah melalui prinsip "Kurangi, Pisahkan,
dan Manfaatkan," belum berhasil mengurangi volume sampah secara signifikan.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang instrumen pengukuran layanan
pengelolaan sampah yang lebih mendalam untuk penilaian dan evaluasi kota cerdas,
menggunakan data dan indikator dari Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan
karakteristik cerdas dari SCCIC ITB. Studi ini mengidentifikasi kesenjangan dan
merumuskan rekomendasi strategis yang disesuaikan dengan permasalahan di Kota
Bandung. Metodologi penelitian menggabungkan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif melalui pengembangan artefak, evaluasi, dan refleksi untuk memastikan
solusi yang praktis dan berdampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun
ada upaya signifikan, pengelolaan sampah di Bandung masih memerlukan
peningkatan dalam hal digitalisasi dan integrasi teknologi cerdas. Evaluasi
komponen layanan kota cerdas, kualitas hidup kota, dan persepsi masyarakat
menunjukkan tingkat kematangan yang bervariasi, dengan rekomendasi utama
berupa implementasi teknologi IoT dan AI untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas layanan pengelolaan sampah. Langkah-langkah strategis ini diharapkan
dapat membantu Kota Bandung mencapai pengelolaan sampah yang lebih efisien,
efektif, dan berkelanjutan, serta mengurangi biaya transportasi yang tidak efisien.