digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2024 TA PP MUHAMMAD JAUFA LUCKI FERNANDA 1-ABSTRAK.
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemanasan global dan perubahan iklim yang dipicu oleh emisi karbon dioksida (CO2) dari aktivitas manusia menjadi perhatian utama. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengurangi emisi CO2 sekaligus meningkatkan produksi minyak adalah metode Water Alternating Gas (WAG) dengan CO2. Metode ini, selain meningkatkan efisiensi perolehan minyak hingga 20-30%, juga memanfaatkan CO2 yang dihasilkan industri, seperti dari pabrik kertas Tjiwi Kimia, yang menghasilkan sekitar 0.3 juta ton CO2 per tahun. Injeksi air dan gas merupakan metode dasar dalam Enhanced Oil Recovery (EOR). Efisiensi perolehan minyak dipengaruhi oleh efisiensi volumetrik dan faktor mobilitas fluida. Teknik WAG mengkombinasikan injeksi air dan gas secara bergantian untuk meningkatkan kontrol mobilitas dan efisiensi sapuan, sehingga meningkatkan recovery factor (RF) dan efisiensi keseluruhan metode EOR. Penelitian ini menggunakan simulator komposisional CMG GEM 2021 untuk memodelkan WAG-CO2. Studi dilakukan dengan memvariasikan parameter laju injeksi, rasio WAG, dan siklus WAG, serta menghitung nilai ekonomi menggunakan Microsoft Excel untuk mengestimasi Net Present Value (NPV) proyek. Model reservoir yang digunakan adalah grid cells 7x7x3 dengan karakteristik fisik tertentu, seperti tekanan 4000 psi dan suhu 212°F. Studi sensitivitas dilakukan dengan memvariasikan parameter injeksi untuk menentukan laju, rasio, dan siklus WAG yang optimal guna meningkatkan recovery factor dan efisiensi ekonomi. Hasil menunjukkan bahwa metode injeksi WAG non-optimal kurang efektif dibandingkan metode injeksi air atau CO2. Namun, optimasi lebih lanjut pada parameter WAG menunjukkan peningkatan signifikan pada recovery factor. Rasio WAG yang optimal dan siklus injeksi yang tepat mampu meningkatkan efisiensi perolehan minyak dan NPV proyek. Penelitian ini menegaskan pentingnya optimasi parameter operasional dalam metode WAG-CO2 untuk memaksimalkan perolehan minyak dan manfaat ekonomi, sekaligus membantu mengurangi emisi CO2 dari industri.