digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Sarma Pelita Dwi Yanty S
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Provinsi Kalimantan Tengah menjadi salah satu provinsi yang sering mengalami kejadian kebakaran hutan gambut. Hal ini terutama terjadi sejak gagalnya kebijakan Mega Rice Project di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tumbang Nusa dan sekitarnya dengan luas mencapai satu juta hektar. Dampak kegagalan tersebut meninggalkan kondisi hutan gambut yang kering dan rusak. Sampai saat ini, kebakaran hutan gambut masih sering terjadi secara berulang. Hal tersebut dapat menyebabkan simpanan karbon di dalamnya terlepas ke atmosfer dan berkontribusi pada peningkatan dampak perubahan iklim. Restorasi hutan gambut menjadi penting guna memulihkan kondisi dan fungsi hutan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi simpanan karbon pada hutan gambut dengan umur berbeda pasca kebakaran, menduga distribusi diantara komponen karbon, dan mengkaji hubungan antara besarnya simpanan karbon dan proses suksesi yang terjadi pada hutan gambut bekas terbakar di KHDTK Tumbang Nusa. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan chronosequence. Terdapat 3 tapak penelitian yang terdiri dari hutan bekas terbakar tahun 1997 (EF-1997), bekas terbakar tahun 2015 (EF-2015), dan Reference area yang berlokasi di LAHG CIMTROP-Sebangau. Analisis simpanan karbon diawali dengan sampling dan pengumpulan data lapangan yang dibagi ke dalam tiga komponen, yaitu biomassa, nekromassa, dan tanah. Estimasi simpanan karbon komponen biomassa dan nekromassa menggunakan persamaan alometri, sedangkan komponen karbon tanah menggunakan persamaan yang diperoleh dari studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil simpanan karbon pada tapak EF-2015 sebesar 357.26 ton/ha, tapak EF-1997 sebesar 413,33 Ton/ha, dan nilai tersebut masih lebih kecil dibandingkan dengan hasil simpanan karbon pada Reference Area (467,213 Ton/ha). Distribusi karbon terbesar berada pada komponen tanah dengan proporsi 52-87% dari total simpanan karbon. Hutan gambut yang bersuksesi dengan estimasi tegakan berumur 26 tahun pasca kebakaran (EF-1997) memiliki kondisi yang lebih menyerupai Reference area. Dengan demikian, simpanan karbon dapat digunakan sebagai indikator proses pemulihan hutan gambut yang bersuksesi setelah kebakaran.