digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Laurencia Larasati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Emisi gas rumah kaca khususnya karbon dioksida (CO2) menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global. Salah satu penyebab peningkatan emisi CO2 tersebut berasal dari alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian yang meliputi penebangan pohon dan berakibat pada menurunnya karbon yang tersimpan di atas tanah dalam bentuk biomassa tumbuhan. Biomassa berasal dari proses fotosintesis yang menyerap CO2 dan sekitar 47% terdiri dari karbon sehingga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan daur karbon di ekosistem. Penggunaan lahan dengan sistem agroforestri dapat menjadi upaya untuk mengurangi laju emisi karbon. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengestimasi biomassa, simpanan karbon, dan penyerapan CO2 pada sembilan pola agroforestri di kawasan hulu DAS Citanduy, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, (2) menentukan pola agroforestri dengan potensi biomassa, simpanan karbon, dan penyerapan CO2 terbaik, serta (3) menentukan rata-rata biomassa, simpanan karbon, dan penyerapan CO2 per jenis tanaman pada sembilan pola agroforestri di kawasan hulu DAS Citanduy, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada lahan-lahan agroforestri yang terletak di kawasan hulu DAS Citanduy (Sungai Cimuntur), Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling pada nested plot berukuran 20 m x 20 m yang meliputi pengukuran diameter, tinggi, identifikasi spesies, dan pencuplikan sampel. Biomassa pohon diestimasi menggunakan persamaan allometrik sementara biomassa tumbuhan bawah, serasah, dan bahan organik tanah diestimasi melalui proses pengovenan. Estimasi simpanan karbon dan serapan CO2 dianalisis menggunakan default value. Total biomassa, simpanan karbon, dan serapan CO2 secara berurutan pada sembilan pola agroforestri berkisar antara 130,944 – 371,534 ton/ha, 81,839 – 192,045 ton/ha, dan 299,834 – 701,407 ton/ha. Total biomassa, simpanan karbon, dan serapan CO2 terendah terdapat pada pola P3 (A2F1) dan tertinggi pada pola P8 (A8F2). Pola dengan potensi biomassa, simpanan karbon, dan serapan CO2 paling baik adalah P8 (A8F2). Rata-rata biomassa, simpanan karbon, dan serapan CO2 per jenis tanaman secara berurutan berkisar antara 0,205 – 9,796 ton/ha, 0,096 – 4,604 ton/ha, dan 0,354 – 16,897 ton/ha dengan biomassa, simpanan karbon, dan serapan CO2 terendah pada jeruk (Citrus sp.) dan tertinggi pada jati (Tectona grandis).