Perpustakaan Digital ITB

Alfa-olefin (atau 1-alkena) linier beratom karbon 10 – 14 merupakan produk antara penting di dalam industri kimia, karena merupakan salah satu bahan mentah produksi deterjen biodegradabel Linear Alkyl Benzene Sulfonate (LABS), yang produksi dunianya diperkirakan tak kurang dari 2 juta ton per tahun. Deterjen diproduksi melalui alkilasi benzen dengan ?-olefin C10 – C14 disusul sulfonasi menjadi deterjen LABS. Sumber konvensional ?-olefin C10 – C14 adalah fraksi kerosin minyak bumi. Pergerakan ke arah produk-produk berbasis sumber daya terbarukan telah memicu industri deterjen mencari ?-olefin atau n-parafin C10 – C14 berbasis nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi dekarboksilasi asam laurat dalam pelarut panas asetonitril atau dimetil sulfoksida yang diinjeksikan udara sebagai sumber oksigen, atau tanpa pelarut, dengan tujuan memperoleh produk biohidrokarbon berupa undekan. Katalis yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sabun Mn-Cu (II) laurat, sabun Ag-Mn (III) laurat, dan Mn(II) asetat. Analisis pembentukan karbon dioksida dengan uji titrasi karbonat-bikarbonat digunakan sebagai indikator berlangsungnya proses dekarboksilasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses dekarboksilasi oksidatif terjadi dalam derajat yang kecil. Rata-rata derajat dekarboksilasi tertinggi berdasarkan jumlah mol CO2 yang dihasilkan dari percobaan yaitu 12,79% pada rentang waktu 3-6 jam. Diduga katalis dalam labu reaksi tertutup dengan hidrokarbon sehingga tidak bisa berkontak dengan asam laurat dan menyebabkan reaksi dekarboksilasi oksidatif tidak terjadi. Reaksi dekarboksilasi oksidatif diduga menghasilkan hidrokarbon dan dipisahkan dari asam laurat dengan dimetil sulfoksida (DMSO). Hidrokarbon yang terjumput diduga sebagai undekan berdasarkan kemiripan sifat fisiknya. Sampel hidrokarbon yang diperoleh sedikit terkontaminasi oleh katalis logam, terlihat dari warnanya yang tidak jernih sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan uji gas kromatografi.